Mahasiswa KKN Universitas Bhakti Kencana Kelompok 28 Gencarkan Edukasi Cegah Stunting di Desa Mandalahaji Bandung

JABAR EKSPRES – Masalah stunting masih menjadi ancaman serius bagi perkembangan anak-anak di Indonesia, khususnya di pedesaan.

Kondisi ini menghambat pertumbuhan fisik dan kognitif anak yang bisa berdampak jangka panjang terhadap kualitas generasi mendatang.

Mahasiswa KKN Kelompok 28 Universitas Bhakti Kencana, yang terdiri dari program studi Farmasi, Keperawatan, Anestesiologi, Kebidanan, dan Psikologi, menyadari pentingnya tindakan pencegahan dini terhadap stunting.

Mereka pun aktif memberikan kontribusi melalui berbagai program edukasi kesehatan, kebersihan, dan gizi di Desa Mandalahaji.

Salah satu fokus utama dari program KKN ini adalah memberikan pemahaman yang mendalam kepada masyarakat tentang apa itu stunting.

Stunting merupakan kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang.

Faktor penyebab stunting beragam, mulai dari kekurangan zat gizi selama kehamilan, anemia pada ibu, hingga kebersihan lingkungan yang kurang terjaga.

Pernikahan dini juga turut menjadi penyebab stunting di desa ini, karena banyak anak menikah pada usia 15 tahun ke atas.

Untuk menanggulangi masalah tersebut, mahasiswa KKN Kelompok 28 menyusun dua program utama yang menyasar para remaja dan kader Posyandu atau ibu-ibu PKK.

Program Unggulan Mahasiswa KKN UBK Kelompok 28

Dalam upaya mencegah stunting, mahasiswa KKN kelompok 28 UBK berhasil merealisasikan beberapa program unggulan, meliputi:

1. Program GUNTING

Program GUNTING (Foto: Mahasiswa KKN Universitas Bhakti Kencana Kelompok 28)
Program GUNTING (Foto: Mahasiswa KKN Universitas Bhakti Kencana Kelompok 28)

Mereka memperkenalkan buku saku “GUNTING” atau Gerakan Anti-Stunting kepada kader Posyandu sebagai panduan dalam menurunkan angka stunting di Desa Mandalahaji.

Di samping itu, mereka juga memberikan edukasi sosial kepada para siswa SMPN 03 Pacet guna meningkatkan pemahaman mengenai stunting.

Sebagai salah satu langkah preventif, program edukasi ini mencakup pre-test dan post-test untuk mengukur sejauh mana pengetahuan siswa sebelum dan setelah edukasi. Hasilnya menunjukkan peningkatan pemahaman yang signifikan.

Tidak hanya itu, bersama dengan Puskesmas Panca, dilakukan pula pengecekan Hemoglobin (Hb), tinggi badan, berat badan, serta kebersihan siswa.

Pengecekan Hb difokuskan pada siswi karena kesehatan ibu sangat berpengaruh terhadap risiko stunting di masa depan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan