Website Saku Penuh Sudah Tidak Bisa Diakses, Kapan Aplikasi Akan Menyusul?

JABAR EKSPRES – Di era digital saat ini, banyak sekali aplikasi yang menjanjikan penghasilan cepat dengan iming-iming keuntungan besar dalam waktu singkat. Salah satu aplikasi yang sedang banyak dibicarakan adalah Saku Penuh.

Saat pengguna baru mendaftar, aplikasi ini memberikan saldo awal sebesar Rp10.000. Namun, saldo tersebut tidak bisa langsung ditarik karena ada batas minimal penarikan sebesar Rp50.000. Ini tampak seperti cara untuk memancing pengguna agar melakukan deposit.

Untuk mendapatkan uang lebih lanjut, pengguna diminta melakukan investasi. Tersedia berbagai produk investasi mulai dari Rp100.000 hingga Rp60 juta dengan durasi 90 hari. Sebagai contoh, jika Anda menginvestasikan Rp100.000, setiap harinya Anda akan mendapat Rp15.000, dan setelah 90 hari saldo Anda dijanjikan mencapai Rp1.350.000. Bahkan, untuk modal Rp60 juta, Anda dijanjikan mendapatkan Rp2,7 miliar dalam 90 hari. Tentu saja, janji-janji ini sangat tidak masuk akal dan jelas berpotensi sebagai modus penipuan.

Baca juga : Bagi Korban Aplikasi XFA AI Akan Dapat Upaya Hukum, Begini Caranya

Modus seperti ini sering kali diawali dengan pembayaran kecil di awal untuk memancing kepercayaan. Namun, setelah pengguna mulai menambah investasi dengan jumlah yang lebih besar, aplikasi ini bisa saja membekukan akun Anda atau tiba-tiba tidak bisa diakses lagi. Uang yang telah diinvestasikan pun hilang begitu saja.

Selain itu, aplikasi Saku Penuh ini menggunakan sistem referal hingga tiga tingkat, yang menguntungkan orang-orang yang bergabung lebih awal. Pengguna yang berhasil mengajak orang lain akan mendapat komisi sebesar 35% dari level pertama, 2% dari level kedua, dan 1% dari level ketiga. Jadi, jangan heran jika banyak yang mengajak Anda bergabung, karena mereka mendapatkan keuntungan dari deposit Anda.

Selama masih banyak yang bergabung dan melakukan deposit, aplikasi semacam ini akan terus berjalan. Namun, cepat atau lambat, aplikasi seperti Saku Penuh pasti akan scam, dan korban-korbannya baru akan bermunculan ketika aplikasi tersebut tidak lagi membayar.

Selain Saku Penuh, ada juga aplikasi penipuan lainnya seperti AEG. Aplikasi ini menggunakan modus yang mirip, di mana pengguna diminta untuk menyewa produk atau melakukan investasi dengan janji keuntungan yang besar. Aplikasi ini juga menawarkan bonus dari check-in harian dan tugas-tugas lainnya. Namun, pada akhirnya, uang yang Anda investasikan akan hilang begitu saja ketika aplikasi ini scam.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan