“Saya berkomitmen untuk membuka ruang komunikasi yang luas dengan rakyat, di mana setiap orang dapat bertemu tanpa harus melalui prosedur yang rumit,” katanya.
Jeje juga berbagi pengalamannya bertemu dengan pengusaha angkutan, di mana ia mendengar langsung permasalahan yang dihadapi.
Ia percaya bahwa jika terpilih menjadi gubernur, ia akan memastikan bahwa semua masalah, termasuk yang ada di Pangandaran, akan ditangani dengan serius.
BACA JUGA: Kapan Aplikasi AEG Akan Scam? Ciri-Ciri dan Modus Scam Sebelum Terlambat!
Dalam hal pendidikan, Jeje menekankan pentingnya tanggung jawab pengelolaan dan akses yang merata. Zonasi sekolah harus diperhatikan agar semua anak mendapatkan kesempatan yang sama.
“Sarana dan prasarana pendidikan harus disiapkan dengan baik agar semua daerah dapat menikmati layanan pendidikan yang berkualitas,” katanya.
Koordinasi antara sekolah menengah atas (SMA) dan dinas pendidikan juga perlu ditingkatkan.
BACA JUGA: Member Aplikasi XFA AI Panik, Grup WA Menghilang, Admin dan Leader Tak Bisa Dihubungi
Jeje berpendapat bahwa meskipun kewenangan ada di kabupaten kota, dukungan keuangan dari provinsi sangat penting untuk memastikan bahwa masyarakat merasakan manfaat dari pemerintah.
“Zonasi pendidikan harus jelas arahnya, sehingga tidak ada kebingungan dalam pengkondisian prestasi dan pemerataan,” ujar dia.
Dalam dua tahun pertama, Jeje berencana untuk fokus pada empat aspek utama yakni pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan pemerataan.
BACA JUGA: Imbas Meluapnya Aliran Sungai, Jembatan Kayu Penghubung Dua Desa Terputus
Jika terpilih, ia bertekad untuk membuat Jawa Barat maju dan berkomitmen pada prinsip
“Jabar untuk Semua. Visi ini tidak hanya sekadar slogan, tetapi merupakan langkah nyata untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Jawa Barat,” ucap Jeje. (CEP)