CIMAHI, JABAR EKSPRES – Dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045 dan mencapai visi Cimahi Campernik yang unggul dan berkelanjutan, Pemerintah Kota Cimahi terus berupaya mempersiapkan generasi muda yang berkualitas.
Salah satu fokus utamanya adalah pencegahan penyalahgunaan narkotika, dengan menggencarkan sosialisasi terkait bahaya narkoba di kalangan masyarakat dan pelajar.
Untuk menanggulangi hal tersebut, Pemerintah Kota Cimahi bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Polres Cimahi menggelar kegiatan Sosialisasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) pada Rabu (11/9/2024).
Kegiatan ini berlangsung di dua lokasi berbeda, yakni Aula Gedung A Pemkot Cimahi dan Gedung Serba Guna SD Plus Nurul Aulia. Sosialisasi ini menyasar berbagai lapisan masyarakat, yang diwakili oleh para ketua rukun warga (RW) setempat.
BACA JUGA:Pasca Hujan Selasa Malam, Sejumlah Pohon Tumbang di Kota Bandung
Pj Sekretaris Daerah Kota Cimahi, Budi Raharja, menekankan pentingnya menyiapkan generasi muda agar terhindar dari bahaya narkoba demi mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Kita menghadapi nanti 2045 Indonesia Emas, kemudian visi Cimahi di 2045 yaitu Cimahi Campernik, maju, unggul, dan berkelanjutan,” ujar Budi pada wartawan.
Budi menambahkan, sosialisasi ini merupakan salah satu upaya penting dalam mempersiapkan generasi emas yang akan datang.
“Tentunya, kita semua harus mempersiapkan generasi muda kita sekarang. Generasi emas yang 20 tahun akan datang harus kita persiapkan dari sekarang,” lanjutnya.
BACA JUGA:Diguyur Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Kabupaten Bandung Terdampak Banjir
Dia juga menegaskan, visi Cimahi Campernik tidak mungkin tercapai jika generasi muda terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.
“Apakah mampu maju dan unggul itu jika generasi mudanya terlibat narkoba? Tentunya hal-hal ini perlu kita cegah dari sekarang,” tegas Budi.
Lebih lanjut, Budi menyebutkan bahwa upaya sosialisasi yang dilakukan mulai menunjukkan hasil yang positif, terutama di kalangan siswa SMP dan SMA, serta di lingkungan masyarakat.
“Kalau melihat data terakhir sampai bulan September, peredaran narkoba di kalangan pelajar dan masyarakat sudah mulai menurun. Artinya, upaya sosialisasi seperti ini cukup berhasil,” ungkapnya.