JABAR EKSPRES – Belakangan ini, banyak aplikasi investasi yang mengklaim bisa memberikan keuntungan besar dengan mudah. Salah satunya adalah aplikasi bernama SAI AI. Banyak yang tertarik karena iming-iming keuntungan yang menggiurkan.
Aplikasi SAI AI pertama kali diperkenalkan pada 27 April 2024 dan hingga kini masih beroperasi. Meski usianya sudah cukup lama, banyak yang mempertanyakan keaslian aplikasi ini.
Mengapa aplikasi ini belum terdeteksi sebagai penipuan atau scam? Salah satu alasannya adalah masih banyaknya orang yang mendaftar dan melakukan deposit. Uang dari para pengguna baru inilah yang membuat perputaran dana dalam aplikasi tetap berjalan lancar.
Awalnya, aplikasi ini akan membayar penggunanya untuk menarik lebih banyak orang agar bergabung dan melakukan deposit. Namun, pada akhirnya, aplikasi tersebut kabur dan meninggalkan banyak korban.
Salah satu risiko terbesar dari aplikasi semacam ini adalah kemungkinan pencurian data. Untuk melakukan penarikan dana, pengguna harus mencantumkan nomor rekening bank mereka.
Baca juga : Mengungkap Fakta Sebenarnya Aplikasi WPONE Penipuan, Benarkah?
Meskipun nomor rekening saja tidak cukup untuk meretas akun, jika pengguna sampai memberikan informasi seperti nomor kartu ATM, nama ibu kandung, atau PIN, maka risiko pembobolan menjadi sangat besar.
Pengguna lain mengaku telah menjadi agen level 1 di aplikasi SAI AI setelah mendapatkan keuntungan dalam waktu dua bulan. Namun, ini adalah ciri khas aplikasi penipuan: pengguna akan mendapatkan keuntungan di awal untuk memancing lebih banyak deposit. Setelah itu, aplikasi tersebut akan menghilang, dan uang pengguna akan lenyap.
Aplikasi seperti SAI AI menggunakan skema ponzi, di mana uang yang diperoleh dari deposit anggota baru digunakan untuk membayar keuntungan anggota yang sudah ada. Skema ini akan terus berjalan selama ada anggota baru yang bergabung dan melakukan deposit. Namun, ketika jumlah anggota baru menurun, aplikasi tersebut akan mulai bermasalah dan akhirnya kabur, meninggalkan para penggunanya dengan kerugian.
Hal ini sudah sering terjadi dengan aplikasi serupa sebelumnya. Contohnya adalah aplikasi Simonidah Media, yang dulu juga mengklaim bisa menghasilkan uang dan bahkan memiliki kantor cabang di seluruh Indonesia. Namun, pada akhirnya, aplikasi tersebut terbukti sebagai penipuan.