BAHAYA, Aplikasi SAI Robot Mulai Sasar Gen Z Untuk Direkrut Jadi Anggota

JABAR EKSPRES – Aplikasi panghasil uang SAI Robot kini mulai meninggalkan kalangan emak-emak yang awalnya menjadi target utamanya sebagai sasaran untuk direkrut menjadi anggota.

Dari beberapa postingan member dan leader aplikasi tersebut di media sosial, tampak wajah-wajah baru generasi muda yang diperkirakan merupakan gen Z yang kini menjadi anggota baru mereka.

Melihat wajah-wajah yang masih sangat muda, diduga mereka adalah pelajar dan mahasiswa disebuah lingkungan.

Baca juga :  Beri Hadiah Mobil, Aplikasi Grapix Ai Makin Mencurigakan Sebagai Penipuan

Hal ini cukup mengejutkan, mengingat, selama ini emak-emak dinilai lebih potensial untuk dijadikan member, selain mudah untuk dirayu dengan berbagi sembako, acara amal dan kegiatan sosial, emak-emak juga bisa menyisihkan dana belanja untuk berinvestasi di aplikasi tersebut.

Sementara kalangan muda, biasanya lebih kritis dengan berbagai hal yang terkait dengan keuangan digital. Selain itu kalangan pemuda yang masih pelajar dan mahasiswa biasanya belum memiliki pandangan kedepan untuk berinvestasi jangka panjang, apalagi belum memiliki pendapatan yang tetap.

Hal ini menjadi terobosan berani yang dilakukan oleh aplikasi SAI Robot, mengingat resiko dari perekrutan anggota remaja tidak bisa menjanjikan peningkatan level yang signifikan.

Di lain sisi, hal ini sangat disayangkan, mengingat para generasi muda yang amsih memiliki langkah panjang, sudah diperkenalkan dengan aplikasi ponzi yang membahayakan bagi mentalitas dan masa depannya.

Baca juga :  Aplikasi SAI Pamer Sertifikat Dari Pemerintah Colorado, Benarkah Investasi Legal?

Lantaran bermain aplikasi ponzi seperti SAI Robot ini bisa membuat seseorang memiliki mentalitas malas, karena mengharapkan mendapat penghasilan besar tanpa bekerja dan berusaha.

Lebih berbahaya lagi jika kondisi mentalnya belum stabil, jika sampai menjadi korban scam atau penipuan maka akan lebih berdampak buruk.

Perlu penanganan cepat dari pemerintah untuk menghambat pertumbuhan aplikasi ponzi yang berpotensi menjadi investasi bodong seperti ini.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan