38 Huntap Bakal Rampung, Pemkot Bogor Pastikan Korban Bencana Direlokasi

JABAR EKSPRES – Jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor meninjau progres pembangunan komplek hunian tetap (Huntap) di wilayah Kelurahan Pamoyanan, Bogor Selatan pada Selasa, 10 September 2024.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah menyebut, huntap yang dibangun menggunakan anggaran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu dikhususkan bagi korban terdampak bencana di sejumlah titik Kota Bogor beberapa waktu lalu.

Ada 38 unit rumah yang dibangun sejak 2033 tersebut. Kini progres pembangunannya sudah mencapai 70-80 persen.

BACA JUGA: Tawuran Berujung Maut, Seorang Pelajar SMK di Bogor Tewas dengan Luka Tusukan

Seluruh huntap yang dibangun itu sudah memiliki calon penghuni yang terdiri dari warga terdampak bencana, termasuk korban bencana di Empang pada tahun 2023, yang kehilangan tempat tinggal di bantaran sungai.

“Mereka tidak memiliki alas hak atas lahan tempat tinggalnya sebelumnya, karena itu adalah lahan negara. Tidak ada pilihan lain selain pindah ke hunian tetap yang disediakan,” kata Syarifah saat meninjau lokasi.

Huntap ini tidak hanya diperuntukkan bagi warga Empang, tetapi juga dari wilayah lain seperti Batutulis dan Lawanggintung.

BACA JUGA: Cara Kerja Aplikasi FTA AI yang Diduga Investasi Bodong, Apakah Aman?

“Sistemnya nanti mungkin berupa sewa agar rumah ini tidak diperjualbelikan dan untuk besarannya baru akan dibicarakan lebih lanjut,” ucap dia.

Syarifah menjelaskan, dalam prosesnya Pemkot Bogor menyediakan lahan sesuai dengan peruntukan tata ruang untuk pemukiman seluas 4000 meter persegi.

Pemkot Bogor juga mendampingi penyelesaian infrastruktur pendukung, seperti akses jalan dan koordinasi dengan PLN serta PDAM untuk jaringan listrik dan air.

BACA JUGA: Hari Terakhir Pendaftaran CPNS, 23 Ribu Lebih Pelamar Tercatat BKD Jabar

Syarifah juga menambahkan, pentingnya pembangunan rumah susun di masa depan untuk warga yang tinggal di bantaran sungai.

“Masih banyak rumah di bantaran sungai yang sebenarnya tidak diperbolehkan. Kami akan mencoba mencari lahan untuk membangun rumah susun di masa depan, mungkin di sekitar sini,” tukasnya. (YUD)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan