JABAR EKSPRES, BOGOR -Ratusan mahasiswa dan pedagang puncak melakukan aksi unjuk rasa di depan lapangan Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat (6/9).
Dengan membawa spanduk bertuliskan kritik terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dan Penjabat (Pj) Bupati Bogor Asmawa Tosepu. Massa aksi menuntut sejumlah hal.
Salah satu tuntutan mereka adalah soal keadilan Asmawa Tosepu dalam menindak para PKL (Pedagang Kaki Lima) di Puncak, khususnya di Warpat.
Bahkan, massa aksi juga membuka bobroknya Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Bogor. Mereka juga menyoroti kinerja Satuan Polisi Pamong Pradja (Satpol PP) yang dianggap buruk.
BACA JUGA:Kesiapsiagaan Kunci Menuju Hidup Berdampingan dengan Potensi Risiko Bencana
Oknum Satpol-PP itu, kata mereka, setiap harinya meminta makanan, uang bensin hingga uang pengamanan kepada para pedagang.
Kuasa Hukum pedagang Puncak Blok Warpat, Deni Firmansyah membenarkan apa yang disampaikan warga tersebut.
“Itu dibenarkan, bahwasanya pihak Satpol-PP itu banyak meminta, setiap harinya makan, minum sama minta bensin. Bahkan ada uang jatah untuk keamanan atau parkir, nah itu mereka kasih,” kata dia.
Deni Firmansyah menambahkan, Oknum Satpol PP itu berdalih mengamankan penggusuran, namun fakta tidak sesuai dengan janji-janji mereka.
BACA JUGA:Turun Hujan, Kebakaran Hutan Gunung Tangkuban Parahu Akhirnya Padam
“Tapi kita kecewa dengan mereka, sampai sekarang mana. Bahkan sampai detik inipun mereka sama sekali, hanya membersihkan puing-puing saja sudah diusir,” jelas dia.
Permintaan makan hingga jatah parkir itu, kata dia, tanpa didasarkan surat tugas dari instansi terkait. Para pedagang memberi karena percaya dan takut kepada para oknum itu.
“Saya pastikan itu keinginan mereka, tidak ada surat apapun, itu saya pastikan. Desak masyarakat, dengan alasan keamanan,” tutupnya.
Kendati begitu, Mahasiwa dan pedagang di Puncak Bogor minta keadilan kepada Asmawa Tosepu soal perizinan yang dinilai pilih kasih antara pedagang kecil dan pemilik restoran Asep Stroberi.
“Pertama minta keadilan kepada Pj Bupati Bogor untuk tidak tebang pilih perizinan di kawasan Puncak, bukan hanya Asep Stroberi saja yang diberikan izin, para pedagang pun harus mendapat izin, karena kita dari 6 Juli kita sudah melakukan upaya perizinan tapi sampai sekarang, izin kita tidak dapat respon,” pungkasnya.