Ratusan Hektar Sawah di Bandung Barat Alami Kekeringan, DKPP Lakukan Upaya Ini

JABAR EKSPRES – Kekeringan lahan pertanian akibat kemarau panjang di Kabupaten Bandung Barat (KBB) terus meluas. Akibatnya sebanyak 111 hektar dilaporkan mengalami kekeringan sejak pertengahan tahun 2024.

Berdasarkan data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bandung Barat, dari angka 111 hektar itu, 71 hektar masuk dalam kategori kekeringan ringan dengan indikator kerusakan tanaman 25 persen.

Sedangkan sisanya sebanyak 40 hektar sawah, masuk kategori kekeringan sedang dengan kerusakan tanaman padi mencapai 50 persen.

“Sawah dilanda kekeringan itu tersebar di Kecamatan Batujajar, Sindangkerta, Cipongkor, Ngamprah, dan Cikalongwetan. Pemerintah Daerah telah melakukan penanganan dan berusaha melakukan pemulihan bagi 71 hektar sawah yang terdampak kekeringan ringan,” ujar Kepala DKPP Bandung Barat, Lukmanul Hakim saat dikonfirmasi, Kamis (5/9/2024).

Menurutnya, saat ini pihaknya tengah melakukan intervensi terhadap lahan sawah yang alami kekeringan dengan kategori ringan. Hal itu dilakukan guna meningkatkan produksi tanam padi dengan melakukan Perluasan Area Tanam (PAT) melalui pompanisasi pada musim kemarau di sawah tadah hujan.

BACA JUGA: Diperpanjang, Pendaftaran CPNS 2024 Kejaksaan hingga 10 September 2024

“Hal ini dilakukan dengan menyalurkan mesin pompa dan membuat infrastruktur irigasi pompa atau irpom,” tambahnya.

Lukman menerangkan, jumlah luas lahan baku sawah (LBS) di Kabupaten Bandung Barat ada sekitar 18.000 hektar dengan total sawah tadah hujan seluas 5.508 hektar.

Agar sawah tadah hujan tetap produktif di musim kemarau, pihaknya gencar melakukan Perluasan Area Tanam dengan menyebar mesin pompa dan jaringan Irpom, supaya sawah yang tadinya hanya penen sekali menjadi meningkat jadi dua atau tiga kali dalam setahun.

“Jadi lahan sawah tadah hujan yang menjadi potensi PAT seluas 5.508 ini indeks pertanamannya dapat meningkat. Misalnya dalam satu tahun hanya bisa satu kali tanam tapi dengan pompanisasi ini bisa dua atau tiga kali tanam,” katanya.

“Jika musim kemarau seperti ini justru para petani dibantu meningkatkan indeks pertanamannya. Musim hujan bisa menanam dan musim kemarau juga bisa menanam dengan bantuan pompanisasi,” sambungnya.

BACA JUGA: Cara Cek BI Checking Online, Begini Langkahnya

Lebih lanjut, ia mengatakan, pompanisasi tersebut dilakukan dengan memanfaatkan keberadaan air permukaan seperti danau dan sungai, maupun air tanah dalam.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan