“Jadi, pinjam buku dari Perpusnas Jakarta bisa dikembalikan ke Dispsipda Jabar,” terang Agus Sutoyo.
Lebih jauh, Drs. Agus Sutoyo menambahkan, program Kartu Sakti juga memberikan manfaat bagi anak-anak sekolah dan mahasiswa lantaran dapat mengakses berbagai koleksi digital yang tersedia di Perpustakaan Nasional secara gratis.
“Kami berharap program Kartu Sakti ini dapat meningkatkan minat baca dan budaya literasi di Indonesia. Karena dengan membaca kita dapat membuka cakrawala pengetahuan dan meningkatkan kualitas hidup,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Plh Asda I Setda Pemda Jabar Dodo Suhendar mengatakan embangunan literasi masyafakat merupakan hal penting dari kemajuan daerah.
Menurutnya, saat ini Pemda Jabar teus berupaya melaluo berbagai program literasi yang dirancang untuk memperbaiki kemampuan membaca dan memahami informasi di kalangan masyarakat, termasuk perbaikan fasilitas perpustakaan, pelatihan pustakawan, serta program-program yang mendorong minat baca dikalangan anak-anak dewasa.
“Untuk menuju generasi dan masyarakat Jabar yang literat, maka kita semua harus berupaya mendorong budaya gemar membaca yang optimal, karena budaya membava adalah salah satu pondasi utama untuk meningkatkan literasi,” kata dia.
“Kita perlu memahami bersama bahwa membaca bukan hanya kegiatan, tetapi kebiasaan yang harus ditaman sejak dini,” tambahnya.
Terakhir, Kepala Bidang Pelayanan dan Perpustakaan Dispusipda Jabar, Desi Susanti S.STP.,M.Si menyebutkan per bulan September, angkat pengunjung ke Perpustakaan mencapai 90.000.
“Januari – agustus target kita sekarang tuh 125.000 sekarang sudah 90.000 lebih,” sebut dia.
Kedepannya, Desi pun bakal menargetkan para pengunjung perpustakaan dilingkungan PNS, bukan hanya siswa, mahasiswa atau masyarakat umum.
“Kedepan kita harapkan juga ASN jadi bagian untuk menggalakan literasi di lingkungan kerja dan keluarga mereka, sehingga literasi menjadi budaya dan karakter generasi Jabar,” tandasnya.