Menyambut Paus Fransiskus dari Kampus Parahyangan

Selain biopori, sampah organik pun dikelola menjadi kompos. Sampah organik pun dimanfaatkan sebagai biogas di Unpar. Sejauh ini, sampah dari Unpar yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) hanya sampah residu. Meskipun masih memerlukan upaya yg signifikan dan komitmen yang tinggi, asa Unpar untuk menciptakan Kampus Zero Waste sepertinya tak akan jadi angan semata.

BACA JUGA: UNPAR Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru Jalur RPL untuk Jenjang D3-S3, Simak Syaratnya

Praktik yang dilakukan selama ini pun mendapat sorotan dari pemerintah setempat dan menjadikan Unpar sebagai kampus percontohan untuk pengelolaan sampah secara mandiri.

Tak hanya sekadar gegap gempita menyambut kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia, upaya Unpar tersebut perlu dilihat sebagai praktik nyata yang sudah berlangsung sejak lama. Meski begitu, tak salah rasanya jika peristiwa penting hadirnya Paus ini semakin memperteguh pemahaman yang baik dan benar akan praktik yang selama ini telah Unpar lakukan.

“Kehadiran Sri Paus ke Indonesia memberi makna berbeda bagi kami di lingkungan Universitas Katolik Parahyangan. Sebagai Perguruan Tinggi Katolik, kami ingin memastikan bahwa semua yang dilakukan dan dikembangkan sejalan dengan ajaran,” ucap Rektor Unpar Tri Basuki Joewono, Selasa (3/9/2024).

Sebagai lembaga akademis, maka upaya memaknai kehadiran Sri Paus dilakukan dengan cara yang khas dunia akademis, Bedah buku. Bekerja sama dengan Gramedia Pustaka Utama, Unpar melaksanakan acara bedah buku bertajuk “Mengenal Lebih Dekat Paus Fransiskus”, Kamis (29/8/2024).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan