JABAREKSPRES – PT Bandaraudara Internasional Jawa Barat ( BIJB) pada tahun 2024 telah diberi penyertaan modal sebesar Rp 52 miliar yang diambil dari alokasi post anggaran Biaya Tidak Terduga ( BTT )
Alokasi penyertaan modal tersebut diusulkan secara mendadak dengan alasan untuk menutupi kebutuhan operasinal BIJB yang sifatnya mendesak.
Hal ini diakui oleh Kepala Biro BUMD, Investasi dan Administrasi Pembangunan (BIA) Jabar Lusi Lesminingwati yang mengakui bahwa penyertaan modal untuk BIJB telah disetujui.
Lusi mengatakan, penyertaan modal diberikan untuk menutup selisih pendapatan dan kebutuhan operasional bandara sebagai tempat embarkasi jemaah haji.
Penyertaan modal PT BIJB ini sempat menjadi perdebatan dikalangan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Jawa Barat. Sebab, usulannya mendadak dan belum direncanakan.
‘’Itu awalnya memang belum terencana untuk tahun anggaran 2024,’’ ujar Lusi kepada Jabareskpres belum lama ini.
Disinggung mengenai, kemungkinan ada investor yang akan melakukan kerja sama dengan PT BIJB, Lusi mengaku, sejauh ini belum ada peminat. Meski begitu, Lusi optimis akan ada mitra strategis yang berinvestasi ke PT BIJB.
Lusi mengatakan, saat ini PT BIJB membutuhkan, kebutuhan operasional bandara. Terlebih untuk keberangkatan dan kedatangan haji.
“Operasional harus tetap jalan, apalagi ada haji. Itu harus jalan juga,” imbuhnya.
Dengan begitu, kebutuhan ini jadi mendesak. Apalagi kebutuhan pendapatan perusahaan dengan pengeluaran jadi tidak sebanding.
Lusi beralasan, penyertaan modal ini untuk memenuhi kebutuhan standar pelayanan. Sehingga harus ada biaya yang dikeluarkan.
Untuk itu, agar kebutuhan tambahan modal ini terakomodir, Biro BIA mengajukan usulan ke Pemprov Jabar dan Dewan untuk minta persetujuan melalui pembentukan Perda.
Pihaknya juga sudah melakukan konsultasi ke Kementerian Perhubungan dan Kementerian dalam negeri. Akhirnya diambilah keputusan anggaran penyertaan modal diambil dari anggaran BTT.
“Sekali lagi ini sifatnya mendesak, ada atau tidak ada penumpang dipastikan nanti akan ada selisih pendapatan dan pengeluaran,” ujarnya.
Untuk diketahui Pj Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin telah menetapkan BTT pada APBD Perubahan 2024 yang semula Rp 321,82 miliar menjadi Rp 282,99 miliar.
Padahal, anggaran BTT ini akan digunakan untuk mengantipasi terjadinya bencana kekeringan di Jawa Barat yang pada tahun ini mencapai puncaknya. (son/yan).