JABAR EKSPRES – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar), Bey Triadi Machmudin menyebut ada 12 wilayah yang berstatus siaga dan 1 wilayah berstatus tanggap darurat dari bencana kekeringan akibat puncak musim kemarau.
Hal ini disampaikan Bey usai memimpin rapat pimpinan (rapim) bersama seluruh kepala dinas di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar, di Gedung Sate Bandung, Senin (2/9).
“Tadi Rapim membahas kekeringan, sudah ada 1 kabupaten yang tanggap darurat dan 12 Kabupaten/kota siaga darurat (Bencana kekeringan),” ungkapnya kepada awak media.
Untuk 12 wilayah yang menyatakan status siaga tersebut, Bey mengatakan berada di daerah kabupaten indramayu, Kota Bekasi, Kabupaten Kuningan, Kota Cirebon, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Karawang, Kota Depok, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Ciamis, dan Kabupaten Garut.
“Nah untuk 1 (wilayah) yang tanggap darurat itu di Kabupaten Bekasi. Jadi Kabupaten Bekasi sudah mengeluarkan (status) tanggap darurat, dan 12 (daerah) lainnya siaga termasuk dengan provinsi (Jabar),” katanya
Sementara itu, untuk menanggulangi bencana ini, Bey mengaku bahwa pemerintah kini menyiapkan sejumlah dana yang diambil dari Anggara Belanja Tak Terduga (BTT).
Dana tersebut nantinya akan digunakan menurut dia, untuk mengatasi berbagai dampak salah satunya oleh bencana kekeringan.
“Jadi Lebih ke penggunaan anggaran BTT, jadi kalau ada kekeringan segala macam lebih mudah untuk menggunakan APBD,” ujarnya
Maka dengan adanya hal ini, Bey berharap bencana kekeringan yang diakibatkan oleh dampak puncak musim kemarau dapar segera teratasi.
“Nah untuk BTT yang disiapkan provinsi itu sekitar Rp124 miliar, tapi itu untuk semua kepentingan salah satunya (menangani kekeringan) kekeringan,” pungkasnya
(San).