JABAR EKSPRES, BOGOR – Jajaran pengurus dan anggota Pemuda Pancasila (PP) se-Kecamatan Ciawi menyatakan mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan Ketua MPC PP Kabupaten Bogor, Daulat Harahap.
Pernyataan ini muncul setelah Daulat secara sepihak membatalkan kegiatan Rapat Pemilihan Pengurus Anak Cabang (RPPAC) PP Ciawi yang seharusnya dilaksanakan pada Rabu, 28 Agustus 2024.
RPPAC ini awalnya dijadwalkan pada 18 Agustus 2024, tetapi ditunda karena bertepatan dengan HUT RI. Daulat kemudian menetapkan tanggal baru pada 28 Agustus 2024.
Namun, pada Selasa, 27 Agustus 2024, Daulat kembali membatalkan acara tersebut secara sepihak, sementara panitia acara yang dipimpin oleh Ketua Organizing Committee (OC) dan Steering Committee (SC), telah mempersiapkan acara dengan matang.
BACA JUGA:Resmi! Didik-Gilang Daftar Cabup dan Cawabup Bandung Barat ke KPU
Kendati demikian, panitia tetap menggelar kegiatan di Camp Hulu Cai, Desa Cibedug, Kecamatan Ciawi pada tanggal yang telah ditentukan.
Kegiatan tersebut berubah menjadi penyerahan Surat Keputusan (SK) kepada 11 Ketua Ranting PP se-Kecamatan Ciawi yang telah terpilih melalui RPPR.
Acara di Camp Hulu Cai dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Kapolsek Ciawi Kompol Agus Hidayat, perwakilan Koramil, Camat Ciawi, perwakilan MPC PP Kabupaten Bogor, Pimpinan Ponpes Sabatin Kakang Fuad, serta Kolonel Wansyah.
Penyelenggaraan acara ini juga melibatkan penyerahan cinderamata dan piagam penghargaan kepada sejumlah pihak.
Wakil Ketua PAC PP Ciawi, Robby Hikmawan, mengaku kecewa terhadap kepemimpinan Daulat.
BACA JUGA:Seminggu Kerap Full Macet, Pakar Sebut Lalu Lintas Gedebage Masuk Kategori Jenuh
“Kami menyatakan mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan Daulat Harahap. RPPAC dibatalkan sepihak dengan alasan bahwa seluruh anggota PP Ciawi belum terdaftar dalam KTAN. Padahal, semua anggota sudah memiliki KTA dan jumlahnya mencapai 800 orang,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua PAC PP Ciawi, Soemantri Bering, menduga pembatalan RPPAC sebagai penjegalan politik.
“Saya menduga ada upaya penjegalan dan motif politik karena saya berbeda pilihan dengan Daulat,” ujarnya.
Bering juga berharap MPC menghargai usaha dan perjuangan kader di setiap ranting untuk membesarkan organisasi.
“Kalian tidak akan punya pasukan jika tidak ada di bawah. Bicara aturan boleh, tapi harus ada kebijakan. Jika seperti ini, kapan Pemuda Pancasila akan maju dan besar?” tandas Bering.