“Penerapan prinsip pembangunan berkelanjutan dan melibatkan masyarakat asli seperti Dayak dalam setiap tahapan pembangunan IKN sangat penting untuk melindungi hak dan kesejahteraan mereka,” kata Edriana.
“Menghilangkan tanah mereka, sama saja mencerabut mereka dari akar mereka. Jejak mereka akan hilang, bersamaan dengan pengalihan fungsi kegiatan di tanah adat mereka. Ini yang harus dipikirkan juga karena proses penyelesaian masalah agraria tidak semudah seperti yang ada di televisi,” kata Edriana menambahkan.
Kendala dan solusi
Proyek IKN menghadapi berbagai kendala, baik ekonomi, sosial, maupun lingkungan. Solusi inovatif dan kolaboratif diperlukan dari pemerintah pusat, daerah, sektor swasta, dan masyarakat lokal. Dengan pendekatan ilmiah dan komitmen untuk keberlanjutan, IKN diharapkan menjadi contoh sukses pembangunan berkelanjutan dan inklusif di tingkat global.
Penerapan konsep kota terkini seperti smart city dan green city harus diimbangi dengan tujuan yang lebih besar, yaitu membangun masa depan yang lebih baik bagi seluruh rakyat Indonesia.
IKN bukan hanya tentang memindahkan pusat pemerintahan, tetapi juga tentang membangun masa depan yang lebih baik.
Dengan perencanaan matang, implementasi yang tepat, dan komitmen untuk keberlanjutan, IKN diharapkan menjadi pusat pemerintahan yang modern, efisien, dan berkelanjutan, serta simbol keberagaman dan kekuatan Indonesia. (ANTARA)