JABAR EKSPRES – Kemarau panjang memberikan pengaruh besar bagi peternak di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Para peternak mengaku kesulitan mencari rumput segar untuk pakan hewan.
Selain dihadapkan pada kesulitan mencari rumput segar. Ketersediaan lahan rumput yang terbatas pun membuat peternak sapi perah di kawasan tersebut kesulitan untuk memenuhi pakan hijauan. Solusinya, mereka terpaksa harus membeli pakan ternak ke daerah Kabupaten Subang.
“Ngarit cari rumput susah, lahan pun sudah sulit. Belum lagi kemarau, jadi terpaksa beli dari Kabupaten Subang,” ujar Asep (45), peternak sapi asal Desa Cibogo, Kecamatan Lembang, KBB, Selasa (27/8/2024).
Dia mengaku, musim kemarau berkepanjangan serta ketersediaan lahan yang kurang membuat sebagian peternak kelimpungan di Lembang.
Namun, di satu sisi peternak tidak mampu jika harus terus menerus mengeluarkan uang untuk membeli rumput.
BACA JUGA: Dampak Musim Kemarau Meluas, 3 Daerah di Jabar Jadi Perhatian1
“Kalau dikasih makanan yang tidak sesuai ini akan jelek ke susunya. Makanya mau nggak mau harus beli,” katanya.
Sementara itu, Ketua Pengawas Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Lembang, Jajang Sumarna menyebut kondisi itu telah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir.
Peternak sapi perah, lanjut dia, terpaksa mengganti pakan hijauan dengan jerami. Itupun tak didapat dari Lembang, namun para peternak harus membelinya sampai ke wilayah Subang.
“Lahan untuk rumput di Lembang dan sekitarnya sangat terbatas. Tak seimbang dengan populasi sapi perah yang ada saat ini,” kata Jajang.
Ia mengungkapkan, saat ini total ada sekitar 21 ribu ekor populasi sapi perah milik sekitar 7.500 anggota KPSBU. Kebutuhan pakan rumput untuk satu ekor sapi antara 30-40 kilogram per hari.
“Mengingat keterbatasan rumput, peternak mengganti dengan jerami yang didapat dari daerah Subang. Kami membeli bandar dengan harga Rp 500 per ikat. Saya pribadi sekali membeli bisa sampai 200 ikat,” sebutnya.
Namun, ia menjelaskan, meski pakan rumput diganti jerami namun tak menurunkan produksi susu. Pasalnya, ada tambahan pakan konsentrat, ampas tahu, ampas singkong sampai ampas bir yang justru menjadi penambah produksi susu.