JABAR EKSPRES – Kekeringan hingga kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dikabarkan terus meluas. Berdasarkan data yang dilihat dari halaman resmi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat (BPBD Jabar), hingga tanggal (27/8), dampak musim kemarau seperti kekeringan kini telah tercatat sebanyak 7 kejadian, dan untuk karhutla sebanyak 51 kejadian.
“Memang sudah ada dampaknya, saya sudah minta ke kepala dinas tanaman pangan untuk memperhatikan betul karena saya dengar, banyak petani yang tidak melakukan panen sekarang,” ujar Bey Triadi Machmudin, saat ditemui di Gedung Sate Bandung, Selasa (27/9).
Selama musim kemarau berlangsung, 3 daerah yang menjadi perhatian khusus pemerintah seperti di wilayah lumbung padi
“Kami akan tetap menjaga terutama di Indramayu, Karawang, Subang, itu kami akan jaga betul agar tidak kekurangan produksi (pertaniannya selama musim kemarau berlangsung),” ucapnya.
“Karena target tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yaitu 11 juta ton gabah.Jadi kalau bisa yang sudah mendapatkan pompanisasi itu disegerakan supaya nanti kita bisa mengejar target kita karena ,” pungkasnya
Sistem pompanisasi telah menjadi andalan pemerintah terutama Pemprov Jabar dalam mengantisipasi kekeringan yang diakibatkan oleh musim kemarau.
Bey menuturkan, pihaknya juga kini telah mendistribusikan sebanyak 7 ribu alat pompanisasi yang disebar ke seluruh wilayah Jabar.
“Jadi Kami sudah siapkan pompanisasi ini (sebagai antisipasi kekeringan) dan kami minta agar diawasi betul distribusinya,” pungkasnya beberapa waktu lalu. `(San).