JABAR EKSPRES – Sebanyak 100 penumpang dalam penerbangan Royal Air Maroc dari Casablanca ke Manchester harus mengalami kekecewaan yang luar biasa. Mereka telah menunggu tas dan koper mereka selama berhari-hari tanpa ada kepastian kapan barang-barang tersebut akan dikembalikan. Masalah ini muncul setelah adanya laporan tentang serangan kecoak di ruang bagasi pesawat.
Kejadian tersebut terjadi pada Kamis (22/8), saat pesawat mendarat dengan selamat di Manchester. Namun, beberapa penumpang harus menunggu hingga 90 menit di konselor bagasi sebelum akhirnya terungkap penyebab dari keterlambatan ini. Serangan kecoak yang terjadi di ruang bagasi membuat anggota staf tidak diizinkan mendekati area tersebut demi alasan kesehatan dan keselamatan.
Karen Gee, salah satu penumpang, menceritakan kepada The Independent bahwa kecoak-kecoak itu hanya ditemukan di satu bagian ruang bagasi. Akibatnya, sebagian penumpang yang beruntung masih bisa mengambil barang bawaan mereka yang tidak terpengaruh. Namun, tas dan koper yang berada di bagian lain dari ruang bagasi terpaksa harus dikirim kembali ke Maroko.
Menurut Gee, AirTag yang dia pasang di tasnya menunjukkan bahwa tas tersebut sedang dalam perjalanan kembali ke Maroko. “Mungkin mereka hanya menyegel pesawat dan menerbangkannya kembali ke pangkalan dengan seluruh barang bawaan di dalamnya,” katanya.
Sayangnya, bagasi tersebut tidak sempat dimuat ke penerbangan berikutnya menuju Manchester. Layanan penerbangan berikutnya baru ada pada hari Selasa (20/8), yang berarti penumpang harus bersabar lebih lama lagi untuk mendapatkan barang-barang mereka.
Insiden serupa ternyata bukan yang pertama kali terjadi pada layanan Royal Air Maroc. Pada tahun 2016, seorang penumpang pernah merekam video yang menunjukkan kecoak dan serangga berlarian di area persiapan makanan dalam pesawat. Kejadian lain juga terjadi pada 2018, saat dua kecoak ditemukan oleh penumpang di tengah penerbangan Air New Zealand dari Perth ke Auckland.
Meski kasus-kasus ini terkesan sepele, dampaknya terhadap penumpang sangat signifikan. Selain harus menunggu koper yang tak kunjung datang, pengalaman ini juga menimbulkan kekhawatiran akan kebersihan dan keamanan dalam penerbangan. Bagi penumpang, kejadian ini tentu menjadi pelajaran bahwa dalam perjalanan udara, ada hal-hal tak terduga yang bisa terjadi, bahkan hal yang sekecil kecoak bisa mengacaukan rencana.