Kemarau Ancam Kekeringan, 14 Daerah di Jabar Termasuk Kabupaten Bandung Masuk Kategori Siaga

JABAR EKSPRES – Musim kemarau basah kini masih berlangsung, sejumlah daerah termasuk wilayah Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat perlu mewaspadai ancaman kekeringan.

Pasalnya, meski tahun ini termasuk kategori kemarau basah alias hujan terkadang mengguyur, namun potensi kekeringan cukup menghantui.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, pada musim kemarau 2024 ini, terdapat sejumlah wilayah di Provinsi Jawa Barat yang berpotensi alami kekeringan.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu mengatakan, pihaknya telah melakukan pengamatan, sehingga peringatan dini kekeringan meteorologis perlu diwaspadai.

“Peringatan dini kekeringan meteorologis berdasarkan update pada tanggal 20 Agustus 2024, terdapat di beberapa wilayah di Jawa Barat dengan kategori waspada hingga siaga,” katanya kepada Jabar Ekspres melalui seluler, Jumat (23/8).

Diketahui, fenomena kemarau basah ini disebabkan oleh gangguan dinamika atmosfer skala regional. Gangguan ini menyebabkan pengumpulan awan hujan yang terus meningkat di sejumlah wilayah.

Kendati demikian, meski hujan berpotensi turun masyarakat tetap harus berhemat air dan menggunakan air secara bijak. Selain itu, warga juga perlu waspada terhadap potensi bencana kekeringan hingga kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Rahayu atau akrab disapa Ayu menerangkan, sejumlah wilayah dengan potensi siaga tersebut, sedikitnya ada 14 daerah di Jawa Barat, salah satunya Kabupaten Bandung.

“Sedangkan untuk kategori waspada, tercatat ada 3 daerah,” terangnya.

*Daftar Daerah Kategori Siaga Kekeringan*
Kabupaten Bekasi
Kabupaten Karawang
Kabupaten Purwakarta
Kabupaten Subang
Kabupaten Sumedang
Kabupaten Indramayu
Kabupaten Majalengka
Kabupaten Cirebon
Kabupaten Kuningan
Kabupaten Ciamis
Kabupaten Sukabumi
Kabuoaten Cianjur
Kabupaten Bandung
Kabupaten Garut

*Daftar Daerah Kategori Waspada Kekeringan*
Kota Cirebon
Kota Sukabumi
Kota Banjar

Ayu mengimbau, bagi kewilayahan yang daerahnya termasuk dalam kategori siaga atau bahkan waspada kekeringan, maka perlu segera melakukan langkah antisipasi.

“Melakukan langkah antisipatif pada daerah-daerah yang berpotensi mengalami curah hujan, dengan kategori rendah yang dapat memicu kekeringan dan potensi dampak lanjutan,” imbuhnya.

“Instansi dan masyarakat harap waspada, dengan meningkatkan optimalisasi fungsi infrastruktur sumber daya air untuk memastikan kehandalan operasional waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya untuk pengelolaan curah hujan dan penggunaannya di saat musim kemarau,” pungkas Ayu. (Bas)

Writer: Yanuar Baswata

Tinggalkan Balasan