JABAR EKSPRES – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Bandung mengajak berbagai organisasi muda untuk ikut aktif mengawasi Pilkada 2024. Agar Pilkada berjalan jujur dan adil, termasuk untuk mendongkrak partisipasi masyarakat.
Ada belasan organisasi kepemudaan Kota Bandung dikumpulkan Bawaslu, Jumat (23/8). Mereka dibekali sejumlah regulasi tentang pilkada, termasuk jenis dan potensi pelanggaran yang bisa terjadi.
Kordiv SDM Organisasi dan Diklat Bawaslu Kota Bandung M Adriansyah Prayuda mengungkapkan, dalam pelaksanaan pilkada tentu Bawaslu tidak bisa bekerja sendiri. Namun butuh berkolaborasi dengan berbagai pihak, tidak terkecuali para pemuda yang tergabung di berbagai organisasi kepemudaan di Kota Bandung.
BACA JUGA: Cara Download Harvest Moon: Home Sweet Home di Android dan iOS yang Rilis Hari ini
Makin banyak yang terjun mengawasi jalannya pilkada maka akan semakin baik. “Teman-teman pemuda itu kan lebih kritis dalam mengawal proses demokrasi. Jadi kalau mereka tidak kritis ya kualitas demokrasi yang ada di Kota Bandung itu akan menurun,” ujar pria yang akrab dipanggi Yuda itu.
Yuda melanjutkan, berkaca pada pelaksanaan pemilu 2024 lalu misalnya, laporan pelanggaran itu hanya di angka 9. Itupun tidak sepenuhnya lengkap dengan berbagai bukti penunjang dan lainnya sehingga bisa naik status.
Jumlah itu sebenarnya bisa dipahami dua sisi. Bisa karena memang pemilu telah berjalan baik sehingga minim pelanggaran, atau karena minimnya pengawasan sehingga kurang terpotret pelanggarannya. “Ini kami sengaja undang teman teman kepemudaan, agar meningkatkan pengawasan juga di pilkada nanti,” imbuhnya.
BACA JUGA: Komunitas Honda Revo Bogor Meriahkan Musda HRCI Jabar di Bandung
Yuda menambahkan, pengawasan yang dilakukan kelompok pemuda ini nanti bersifat pengawasan partisipatif. Artinya ketika mereka menemukan pelanggaran bisa langsung melapor ke bawaslu. Laporan bisa dilakukan melalui berbagai kanal, seperti kanal medsos atau datang langsung ke kantor Bawaslu.
Menurut Yuda, sosialisasi ini juga untuk mendukung partisipasi masyarakat dalam Pilkada nanti. Sehingga target partisipasi pemilih di angka 90 persen bisa tercapai.
Selain kepada kelompok pemuda, Bawaslu Kota Bandung juga telah banyak menyasar kelompok masyarakat lain berkaitan dengan pengawasan pemilu. Seperti kelompok perempuan hingga purnawirawan.(son)