4 Tahun Sampah di Pasar Sukamakmur Bogor Menumpuk, Warga Ultimatum Pengelola Pasar

JABAR EKSPRES – Persoalan sampah di Pasar Sukamakmur, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor dikeluhkan warga.

Sampah yang numpuk itu membuat pemandangan di Pasar Sukamakmur terlihat kumuh, bahkan mengeluarkan bau yang tidak sedap.

Salah satu warga, Ajis menyampaikan, sampah yang berada dilahan milik warga itu sudah lama tak diangkut.

“Sampah ini seperti tidak ada tindakan, dari pengurus pasar, sudah lama ini menumpuk, setiap lewat sini bau banget,” katanya kepada Jabarekspres.com, Rabu (21/8).

BACA JUGA: Berapa Besaran Gaji PNS di Jawa Barat 2024? Cek Dulu Sebelum Daftar CPNS!

Ajis menambahkan, beberapa bulan yang lalu pemilik lahan menggugat pemerintah Desa Sukamakmur untuk mengajak somasi kepada pengelola pasar.

“Pemilik tanah merasa menjadi korban, karena sampah menumpuk dilahannya,” ujarnya.

Persoalan sampah itu sudah menumpuk sejak empat tahun lalu, hal ini tentunya harus menjadi perhatian khusus oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.

Meski pasar itu bukan milik Pemkab Bogor, tetapi persoalan sampah mestinya di perhatikan oleh Dinas Lingkungan Hidup.

BACA JUGA: Cacar Monyet Kembali Muncul di Indonesia, Dinkes Jabar Klaim Belum Ada Kasus Baru

Dia menilai tindakan dalam mengatasi sampah yang dilakukan oleh pengelola pasar tidak efektif sama sekali.

Dengan tumpukan sampah yang terus meninggi itu, hanya diangkut setiap satu Minggu sekali oleh Dinas kebersihan.

“4 tahun sampah menumpuk memang ada tindakan namun tidak seimbang, harusnya kan dilakukan secara terus menurus, paling tidak dua hari sekali, atau syukur-syukur sehari sekali,” jelasnya.

“Informasi yang didapat 1 Minggu hanya satu truk, sedangkan volume sampah yang masuk satu hari satu truk, kan gak imbang,” ucapnya.

BACA JUGA: Link Resmi Beli E-Materai untuk Pendaftaran CPNS 2024, Lengkap dengan Cara Pakainya

Ajis berharap, pengelola pasar melakukan tindakan yang prepentif dalam hal mengatasi persoalan sampah.

“Harus ada solusi, baik itu diangkut dulu semuanya dibuang, Jangan sampai mengangkat masalah tapi malah merempar masalah, harus disiapkan juga tempat pembuang berikutnya,” tutupnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan