Gempa Megathrust Terus Diperbincangkan, BMKG Beberkan Sejumlah Alat Pendeteksi di Wilayah Jabar

“Apabila melihat Sejarah mencatat, gempa besar terakhir di Tunjaman Nankai terjadi pada 1946 (usia seismic gap 78 tahun), sedangkan gempa besar terakhir di Selat Sunda terjadi pada 1757 (usia seismic gap 267 tahun) dan gempa besar terakhir di Mentawai-Siberut terjadi pada 1797 (usia seismic gap 227 tahun),” paparnya.

Artinya, ucap Ayu, kedua seismic gap kita periodisitasnya jauh lebih lama jika dibandingkan dengan seismic gap Nankai, sehingga mestinya kita jauh LEBIH SERIUS dalam menyiapkan upaya-upaya mitigasinya.

“Perlatan BMKG, kami jaga performanya. Baik itu Sensor, WRS NG ataupun sirine. Dengan preventive maintenance rutin. Jika peralatan kami off, terindikasi dengan sistem kami,” ucapnya.

Ayu menyampaikan, apabila ada sistem atau peralatan pendeteksi hingga sirine yang rusak, mengingat semua itu menjadi digunakan dalam mitigasi bencana, maka pihaknya akan langsung memperbaiki kerusakan.

“Ada 31 site sensor seismograf, 33 site Accelerograf, 66 site intensity meter, 23 site WRS NG dan 8 site sirine tersebar di seluruh wilayah Jawa Barat,” imbuhnya.

“Insyaalloh semua dalam kondisi performa yang baik. Kalau ada yang off, ya tidak mungkin kita biarkan. SOP kami peralatan off tidak boleh lebih dari 24 jam,” pungkas Ayu. (Bas)

Writer: Yanuar Baswata

Tinggalkan Balasan