JABAR EKSPRES – Ditengah marak kasus kebakaran di Kota Kembang, Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung akui kesulitan perihal manajerial perawatan armada ditengah kondisi kurangnya biaya anggaran.
Kepala Seksi Sarana dan Prasarana, Diskar PB Kota Bandung, Riky Permadi mengungkapkan, guna perawatan sebanyak 50 armada tersedia, pihaknya hanya digelontori sebasar Rp900 juta pertahun. Apabila diakumulasikan, biaya per satu unit mobil pemadam hanya mencakup sebesar Rp14 juta.
Diakuinya, besaran tersebut dinilai kurang guna memastikan seluruh unit dalam kondisi siap dalam menangani kebakaran.
BACA JUGA: HUT ke-79 Jabar, Bey Machmudin sebut Pembangunan Ekonomi dan Lingkungan Masih Jadi Tantangan
“Sebetulnya (anggaran itu) masih kurang kalau dilihat intensitas perbaikan karena satu armadanya saja ganti oli 3 bulan satu kali ditambah perawatan lain seperti rem dan sebagainya kalau ada kerusakan,” ujarnya, Senin (19/8)
Padahal, perawatan armada tersebut dinilai penting demi menunjang keselamatan dan kecepatan menuju lokasi ketika terjadi kebakaran di wilayah Kota Bandung agar pelayanan kepada masyarakat bisa lebih optimal.
Namun menurutnya, Kota Bandung masih terbantu lewat armada yang kondisinya masih terbilang muda. Sehingga 50 unit kendaraan yang dimiliki oleh Diskar PB Kota Bandung dalam kondisi baik.
“Armada kita 40 persen di bawah tahun 2000, lalu 30 persen antara tahun 2000-2017, sisanya keluaran tahun 2019 sampai tahun 2024. Itu masih layak karena kita melakukan perawatan rutin dan langsung diperbaiki jika ada kerusakan,” katanya.
Dalam hal ini, pihaknya belum bisa memastikan berapa idealnya untuk anggaran perawatan tersebut karena untuk mengatasi kekurangan itu Diskar PB K