Aplikasi SAI AI Kapan Scam? Ini Dia Alasan Masih Beroprasi

JABAR EKSPRES – Di era digital saat ini, banyak aplikasi yang mengklaim dapat menghasilkan uang dengan mudah. Salah satu aplikasi yang sedang ramai diperbincangkan adalah aplikasi SAI AI.

Beberapa bulan yang lalu, saya telah membahas aplikasi SAI AI ini. Meski banyak yang mengira aplikasi ini sudah “kabur” atau menjadi scam, kenyataannya aplikasi ini masih beroperasi hingga saat ini.

Pertanyaannya, kapan aplikasi ini akan benar-benar scam? Jawabannya hanya diketahui oleh Tuhan dan pengembang aplikasi tersebut. Selama masih ada orang yang mendaftar dan melakukan deposit, aplikasi ini akan terus beroperasi.

Pada dasarnya, aplikasi SAI AI ini menggunakan skema Ponzi, di mana perputaran uang terjadi hanya dari deposit sesama anggota. Di awal, pengguna mungkin benar-benar menerima pembayaran untuk menarik minat mereka melakukan deposit lebih besar. Uang yang dibayarkan kepada pengguna awal tersebut berasal dari deposit mereka sendiri atau dari anggota lain yang baru saja bergabung.

Baca juga : Aplikasi FGS Global Penipuan Skema Ponzi atau Peluang Nyata?

Skema Ponzi seperti ini hanya menguntungkan mereka yang bergabung sejak awal, terutama karena adanya sistem referal. Sistem ini menawarkan komisi bagi pengguna yang berhasil mengajak orang lain untuk bergabung.

Misalnya, di tingkat pertama, pengguna dapat memperoleh komisi 10%, di tingkat kedua 3%, dan di tingkat ketiga 2%. Jika seseorang berhasil mengajak orang lain untuk deposit Rp1 juta, maka mereka akan langsung mendapatkan Rp100.000 tanpa usaha apapun.

Jangan heran jika ada orang yang terus mengajak Anda untuk bergabung ke aplikasi seperti ini, karena mereka mendapatkan keuntungan dari mengajak Anda.

Jika melihat perhitungan yang ditawarkan oleh aplikasi ini, banyak hal yang tidak masuk akal. Sebagai contoh, dengan modal Rp339.000, dalam 120 hari penghasilan Anda diklaim akan berubah menjadi Rp1.930.000.

Bahkan, dengan modal Rp770.000, Anda dijanjikan penghasilan hingga Rp27 juta dalam setahun. Tentu saja, ini sangat tidak masuk akal bagi mereka yang masih berpikir logis. Namun, bagi yang tergoda oleh keuntungan besar dalam waktu singkat, ini bisa saja dianggap masuk akal.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan