Otto Iskandar Dinata Pahlawan dari Bojongsoang Kabupaten Bandung yang Tinggalkan Jejak Misterius

Menurutnya, buku-buku yang menceritakan kisah hidup Otista sebetulnya sudah banyak beredar. Namun mengenai penyebab kematian Otista masih misterius.

Akan tetapi, berdasarkan penelitian, Otto Iskandar Dinata meninggal karena pembunuhan yang direncanakan.

Dari sumber dan dokumen banyak peristiwa yang sulit diungkap dan sampain sekarang belum terjawab.

Sehingga dalam buku ini lebih membahas pada cerita perjuangan politik Otista

Iip kemudian menceritakan mengenai kisah perjuangan Otista. Waktu itu Otista merupakan tim sukses Bung Karno.

Dia tergabung pada sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia ( PPKI ).

Otista dengan berani mengusulkan agar Bung Karno dan Bung Hatta harus memimpin Indonesia.

Sebagai Ketua Paguyuban Pasundan Otista sangat getol menyuarakan perjuangan kemerdekaan Indonesia melalui narasi-narasi pidatonya. Peran Otista kemudian terlihat menonjol ketika pendudukan penjajahan Jepang.

‘’Dalam Buku ini terdapat pemutakhiran data dengan menggali kembali dokumen. Meski penyebab kenapa Otista dibunuh tidak didaptkan kesaksian dan masih menjadi misteri,’’ ujar Iip.

Perjuangan lewat pendidikan dilakukan Otto karena dia beranggapan bahwa bangsa Indonesia akan merdeka dari penjajahan jika mereka berhasil diubah menjadi bangsa yang berilmu

Demikian pendapat Edi Kandhani dalam Sejarah 20 Desember: Wafatnya ‘Si Jalak Harupat’ Otto Iskandar Dinata.

Ayam Jantan dari Bumi Pasundan

Menurut sejarawan Dr. Nina H. Lubis dalam bukunya Si Jalak Harupat, Biografi Otto Iskandardinata (2003).

Otto kembali ke Bandung

Pada Juli 1920 Otto kemabali ke Bandung dan menjadi guru di HIS dan Perguruan Rakyat. Dia juga menjabat Wakil Ketua Budi Utomo (BU) cabang Bandung pada periode 1921-1924.

Pergerakannya dengan Budi Utomo membuatnya kembali ke Pekalongan dan menjadi Wakil Ketua BU Cabang Pekalongan di tahun 1924.

Otto dikenal punya nyali tinggi. Dia suka melancarkan kritik terhadap diskriminasi sistem pendidikan dan sikap kasar orang terhadap pekerja perkerbunan .

Dari keberaniannya itu Otto dijuluki ‘Si Jalak Harupat’ yang merupakan jenis ayam jantan kuat, nyaring ketika berkokok. (yan).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan