وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.”
Kaum Muslimin jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah
Kedua, pantang menyerah
Jenderal mana yang sebelumnya akan membayangkan bahwa pasukan penjajah yang mereka bawa akan kocar-kacir oleh serbuan pejuang bermodalkan bambu runcing. Persenjataan yang canggih nyatanya hanya menjadi onggokan besi di medan laga.
Kalah dengan semangat tak kenal lelah dalam mengorbankan jiwa dan raga demi kemerdekaan tanah air.
Dengan keimanan yang kuat, para mujahid dari umat Islam, pantang untuk mundur apalagi menyerah. Perjuangan mereka adalah copy paste dari perjuangan Rasul ﷺ dan sahabatnya.
Baca juga : Contoh Naskah Khutbah Jumat Tentang Teladan Kepahlawanan Dalam Meraih Kemerdekaan RI
Dalam sejarah kita mengenal peristiwa Badar. Jumlah pasukan di barisan Islam hanya 313 orang.
Mereka bertempur menghadapi pasukan kafir yang tiga kali lipat lebih banyak, lengkap dengan persenjataan yang lebih memadai.
Namun, lihatlah bagaimana dengan iman yang menancap kuat di hati dan strategi jitu, para mujahidin berhasil meluluhlantakkan pertahanan musuh. Semangat juang seperti ini yang harus kita miliki.
Ketiga, nilai kemerdekaan yang harus kita perjuangkan adalah mengutamakan kepentingan bersama
Para pejuang kemerdekaan telah membuktikan nilai ketiga ini. Mereka berjuang tidak untuk mendapatkan jabatan atau sanjungan.
Mereka berjuang bukan untuk mendapatkan harta dan materi. Mereka berjuang untuk kepentingan seluruh elemen bangsa tanpa melihat agama, suku, dan etnis. Semboyan yang mereka pekikkan, “Merdeka atau mati.”
Para pejuang mungkin tidak ikut merasakan hasil perjuangan yang telah mereka lalui. Kitalah yang hari ini menikmatinya.
Mereka menanam, kita yang merasakan hasilnya. Gambaran ini membuktikan bahwa mereka memiliki karakter mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi.
Kaum Muslimin jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah
Keempat, ikhlas tanpa pamrih dalam berjuang
Orang yang ikhlas dalam beramal tidak lagi memikirkan akan dapat apa dari tiap langkah pengorbanan yang telah dikerjakan. Tidak ada lagi dalam hatinya perasaan mencari pandangan manusia, kecuali hanya fokus mencari rida Allah SWT.