“Dengan aplikasi ini, kami dapat mengumpulkan data bencana secara real-time dari berbagai sumber, termasuk laporan langsung dari masyarakat. Data ini kemudian dianalisis untuk memberikan gambaran yang akurat mengenai situasi di lapangan,” jelasnya.
BACA JUGA: Kopdargab Road to 15th Anniversary Paguyuban Honda Depok (PAHAD)
Sistem ini juga memungkinkan penyebaran informasi terkait bencana melalui notifikasi di aplikasi, SMS, atau media sosial, sehingga tim respon dan masyarakat dapat segera mendapatkan informasi yang diperlukan untuk mengambil tindakan cepat.
Tak hanya itu, sistem ini juga nantinya akan meningkatkan koordinasi antara BPBD, TNI, Polri, Tim SAR, dan pemerintah daerah dengan menyediakan akses informasi yang sama bagi semua pihak.
“Jadi Koordinasinya akan lebih efektif sehingga membuat tindakan yang diambil lebih terarah dan terkoordinasi dengan baik,” tambahnya.
Uka Suska juga menekankan pentingnya peta risiko dan zona rawan bencana yang selalu diperbarui sebagai acuan dalam penanggulangan bencana, baik untuk perencanaan jangka panjang maupun respon cepat saat bencana terjadi.
BACA JUGA: Spoiler One Piece Chapter 1123: Mimpi Usopp yang Akhirnya Terwujud dengan Berlabuh di Pulau Elbaf!
“Dengan adanya aplikasi dan website ini, kami berharap penanggulangan bencana di Kabupaten Bandung dapat dilakukan dengan lebih cepat, tepat, dan efisien,” ungkapnya.
Ia mengajak seluruh pihak untuk memanfaatkan sistem ini sebaik-baiknya dan tidak hanya menjadikannya sebagai simbol tanpa implementasi nyata di lapangan.
“Inovasi ini bukan hanya milik BPBD, tetapi juga milik seluruh masyarakat Kabupaten Bandung. Mari kita gunakan sistem ini untuk kepentingan masyarakat dan keselamatan bersama,” pungkasnya.