Kurangnya Air Sempat Hantui Warga Desa Cikuya Bandung saat Kemarau, Tahun Ini Sektor Pertanian Harus Berbagi Aliran Sungai

JABAR EKSPRES – Musim kemarau basah di 2024 ini perlu jadi perhatian masyarakat. Pasalnya, meski hujan masih kadang mengguyur, namun potensi kekeringan tetap bisa jadi ancaman.

Mencegah bencana kekeringan melanda warga, pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Cikuya di Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung lakukan langkah antisipasi.

Pemdes Cikuya melalui Kepala Dusun (Kadus) Tiga, Deny Darmansyah mengatakan, pihaknya telah memasang sejumlah Sarana Air Bersih (SAB), guna mencegah terjadinya kekeringan.

“Sekitar 85 persen di wilayah Desa Cikuya sudah ada SAB, hampir di setiap RW sudah terpasang. Masih ada yang belum dan sedang proses juga,” katanya kepada Jabar Ekspres, Rabu (14/8).

Deny menerangkan, untuk wilayah yang belum terpasang SAB itu, yakni di RW01, 07, 11 dan RW14.

“Sisanya sudah terpasang, paling untuk di RW15 itu tinggal menunggu tahap dua saja,” terangnya.

Deny menjelaskan, terkait ancaman kekeringan, warga Desa Cikuya sebelumnya sempat dihantui sulit air bersih ketika musim kemarau melanda.

“Kekeringan secara frontal tidak, tapi kalau kekurangan air, iya pernah. Kekurangan air pernah ada di beberapa RW. Alhamdulillah sekarang sudah teratasi,” jelasnya.

Deny memaparkan, bagi warga Desa Cikuya dalam menghadapi musim kemarau 2024, diminta agar tak perlu khawatir berlebihan.

Menurutnya, untuk tahun ini ancaman kekurangan air tidak akan menghantui, sebab keberadaan SAB di sejumlah titik dinilai dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Masyarakat insyaAllah teratasi soal masalah air. Paling yang jadi perharian saat ini di sektor pertanian,” paparnya.

Deny mengungkapkan, sektor pertanian di wilayah Desa Cikuya dalam menghadapi musim kemarau, perlu membagi saluran air, guna memenuhi kebutuhan lahan.

“Desa Cikuya pengajuan SAB untuk pertanian sudah tapi belum terealisasi. Di pertanian ada bagi-bagi saluran air. Sudah diajukan juga untuk sumur bor,” ungkapnya.

Deny menuturkan, untuk di sektor pertanian yang mengandalkan aliran sungai, sebelumnya telah dilakukan upaya normalisasi.

Akan tetapi, meski sempat cukup memenuhi kebutuhan para petani dalam mengurus lahan, namun masih perlu jadi perhatian.

Meredam kekhawatiran para petani, Deny mengaku, Pemdes Cikuya pernah menerima permintaan untuk memberikan edukasi melalui surat edaran, guna setiap petani bersedia membagi saluran air.

Writer: Yanuar Baswata

Tinggalkan Balasan