JABAR EKSPRES – Perjalanan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) atau Whoosh rute Halim menuju Tegalluar sempat mengalami gangguan pada Minggu (11/8) dan tertahan di KM 120+981 pukul 14.41 WIB.
Manager Coorporate Communication KCIC Emir Monti mengatakan gangguan tersebut lantaran adanya layangan yang terputus dan mengenai jaringan listrik aliran atas Whoosh.
“Saat dilakukan pemeriksaan, terdapat layangan putus yang menyangkut di jaringan listrik aliran atas Whoosh. Layangan tersebut didapati menggunakan kawat sehingga semakin berpotensi merusak sarana dan prasarana Whoosh, serta sangat beresiko tinggi pada keselamatan perjalanan kereta,” ujar Emir saat dikonfirmasi, Selasa (13/8).
Emir menjelaskan, material yang terkandung pada layang-layang dan benangnya termasuk dalam material yang dapat mengganggu aliran listrik pada Listrik Aliran Atas (LAA).
Sehingga jika ada layang-layang tersangkut di LAA, risiko korsleting listrik dan kerusakan pantograf dapat terjadi.
Kemudian, setelah dilakukan pemeriksaan sarana dan prasarana oleh petugas, kata Emir perjalanan dinyatakan aman sehingga Whoosh kembali dijalankan kembali pada pukul 14.46
Atas kejadian tersebut kata Emir, KCIC mengucapkan permohonan maaf kepada seluruh pengguna jasa. Serta pihaknya pun akan selalu berkomitmen penuh untuk memastikan keselamatan operasional kereta cepat Whoosh.
BACA JUGA:Jalan Nanjung di Kota Cimahi Lagi Dicor Diterobos Pengendara, Diduga Pengawasan Lemah!
“Kami mengutamakan standar keamanan tertinggi dalam setiap aspek layanan, mulai dari infrastruktur, perawatan kereta, hingga prosedur operasional,” tambahnya.
Tak hanya itu, kata Emir pihaknya juga akan terus melakukan sosialisasi agar kejadian serupa tidak terjadi khususnya agar masyarakat bisa menjaga jarak aman dari lajur kereta.
“Sosialisasi kepada masyarakat akan terus dilaksanakan, agar masyarakat tidak melakukan aktivitas yang berpotensi mengganggu operasional Whoosh, Salah satunya agar tidak bermain layang-layang di dekat jalur Kereta Cepat Whoosh,” terangnya.
Tak hanya itu, sosialisasi ini juga penting dilakukan mengingat jarak batas aman tersebut berada di 500 meter dari susu kiri dan kanan jalur rel.
“Intinya sosialisasi terus dilakukan secara berkala di lingkungan masyarakat yang berada di sekitar jalur kereta cepat termasuk ke berbagai sekolah. Pada sosialisasi tersebut KCIC juga mengajak agar masyarakat dapat membantu mengarahkan anak-anak mencari lokasi yang tidak berdekatan dengan jalur kereta cepat saat akan bermain layang-layang,” ungkapnya.