JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) mulai menggencarkan program Gerobak Sae Pisan menyasar kawasan kampung yang tergolong kumuh.
Kepala Disperumkim Kota Bogor, Juniarti Estiningsih menuturkan, salah satu program inovatif Pemkot Bogor itu untuk mengakselerasi penataan dan menggali potensi yang ada disejumlah kawasan permukiman kumuh.
“Gerobak Sae Pisan merupakan program singkatan dari Gerakan Bogor Bebas Kumuh Strategi Akselerasi Permukiman Indah, Sehat, Aman, Nyaman,” ucapnya kepada Jabar Ekspres dikutip Sabtu, 10 Agustus 2024.
Pihaknya berharap, melalui program Gerobak Sae Pisan, bisa menjadi strategi jangka panjang bagi Pemkot Bogor dalam membina sumber daya manusia di kawasan kampung kumuh.
Teranyar, Jumat (9/8), pihaknya bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah sudah meninjau satu lokasi di Kelurahan Panaragan, Kecamatan Bogor Barat, tepatnya di Kampung Mantarena.
Kawasan tersebut akan menjadi pilot project percontohan penerapan program Gerobak Sae Pisan.
“Ada dua faktor baru yang perlu diintervensi (dalam project itu) yaitu sosial ekonomi dan sosial pemberdayaan,” sebut Esti, sapaannya.
Menurutnya, dalam menangani kawasan kumuh untuk mewujudkan Kota Bogor yang rapi dan bersih, perlu melibatkan kerjasama seluruh pihak baik stakeholder internal maupun eksternal.
“Sekarang ini seluruh dinas harus berperan serta, karena kawasan kumuh itu permasalahannya adalah tidak saja pada infrastruktur, tapi fokus pada sosial masyarakatnya,” ucap dia.
Meskipun Kampung Mantarena termasuk kawasan kumuh, Esti masih melihat ada potensi untuk dijadikan kawasan tematik yang baru untuk disulap menjadi kawasan wisata dan ladang ekonomi bagi masyarakat sekitar.
“Di satu sisi kita juga harus melihat potensi. Kalau potensinya memang mendukung, munculah menjadi suatu yang kita bina pada sosial ekonomi dan sosial pemberdayaan sehingga muncul suatu kawasan tematik yang baru di wilayah lokasi tersebut,” jelas Esti.
Ia menyebut, program Gerobak Sae Pisan juga melibatkan langsung Sekda Kota Bogor yang berperan sebagai mentor.
“Gagasan ini diperkirakan rampung pada minggu keempat Agustus mendatang. Ibu sekda sangat membantu dan mensupport terkait dengan program ini, sehingga saya sendiri tidak merasa lelah dan ingin cepat memberikan yang terbaik untuk penanganan kumuh perkotaan ini dengan gerobak sae pisan,” pungkas Esti. (Bilal/Yudha)