Dari informasi yang saya didapatkannya, bahwa pengadaan mobil caravan tsb tidak sesuai dengan kebutuhan penanganan Covid-19 pada waktu itu, selain itu, kondisi mobilnya juga bekas dan belum pernah digunakan pada masa pandemi dulu.
“Intinya pengadaan kebutuhan laboratorium dengan barang yang dikirim, tidak sesuai, ” terangnya.
Bayangkan, pada saat pandemi, masih ada saja pejabat yang tega bertindak koruptif. Di mana tanggung jawab dan moralnya? Nilainya juga sangat fantastis, Rp 4,4 miliar untuk satu unit mobil dengan isinya.
“Mudah-mudahan kasus-kasus di dinas kesehatan atau dinas lainnya dapat diungkap dan dituntaskan oleh aparat penegak hukum. Jangan sampai tindakan korupsi di KBB tetap berlanjut lagi, meskipun sudah banyak analisis dan pembinaan oleh KPK tentang hal itu sudah dilakukan. Selama akhlak pemangku jabatan penuh dengan kemunafikan, rasanya mustahil,” pungkasnya.