JABAR EKSPRES – Meski hujan kadang mengguyur wilayah Sumedang, namun potensi kekeringan tetap bisa jadi ancaman.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang, Atang Sutarno mengatakan, untuk ancaman kekeringan pihaknya telah mendata sejumlah titik rawan.
“Kalau kekeringan, di wilayah Kabupaten Sumedang itu ketika kemarau biasanya, bisa 60 sampai 70 persen mengalami kekeringan,” katanya kepada Jabar Ekspres melalui seluler, Rabu (7/8).
Kendati demikian, ujar Atang, untuk sekarang di musim kemarau basah, ancaman kekeringan dinilai tidak terlalu ekstrem.
“Namun tetap perlu diantisipasi. Kemudian terkait daerah yang selalu kita jaga ada di wilayah Sumedang Selatan,” ujarnya.
Atang menerangkan, dari presentase yang disebutkan, di wilayah Kabupaten Sumedang pihaknya telah mendata daerah-daerah, yang masuk kepada daftar kawasan rawan kekeringan.
“Di Gunung Palasari kemudian daerah Cisoka, daerah Ujungjaya, Wado, Jatinunggal kita perhatikan karena menjadi daerah yang langganan kekeringan,” terangnya.
Atang menjelaskan, mengingat kekeringan berpotensi mengancam, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan sejumlah stakeholder untuk langkah antisipasi.
“Kita sudah berkoordinasi dengan semua sektor, baik dengan masyarakat, Perhutani maupun dengan para peduli lingkungan dan relawan-relawan yang ada,” jelasnya.
Atang mengungkapkan, ancaman kekeringan tidak hanya menghantui warga di daerah pegunungan, tapi juga cukup berpotensi terjadi di wilayah industri.
“Untuk daerah industri yakni Kecamatan Cimanggung dan Jatinangor, kita sudah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait agar tetap selalu waspada,” ungkapnya.
Atang mengungkapkan, walaupun kekeringan dinilai cukup mengancam, namum masyarakat diharapkan agar tidak panik berlebihan, sebab BPBD Kabupaten Sumedang siap lakukan pertolongan alias memberi bantuan air bersih.
“Jika ada daerah yang mengalami kekeringan dan membutuhkan air berbsih, kita sudah berkoordinasi dengam PDAM atas perintah pimpinan pak Pj Bupati melakukan bantuan,” ungkapnya.
Atang menuturkan, pengiriman air bersih selain bekerjasama dengan PDAM, pihak BPBD Kabupaten Sumedang juga sudah menyiapkan tanki sendiri.
“Sementara kita punya tanki sendiri milik BPBD Kabupaten Sumedang, untuk melakukan penyaluran air bersih. Andai kata mereka memerlukan bisa hubungi 112 untuk antisipasi memberikan bantuan,” tuturnya.
Atang menyampaikan, apabila sampai terjadi kebencanaan yang tidak diinginkan, seperti kebakaran akibat percikan api di tengah musim kemarau, maka pihak BPBD Kabupaten Sumedang siap melakukan penanganan secara cepat.