Kasus Pembunuhan WNI, Polisi Malaysia Cari Tersangka Penembakan

JABAR EKSPRES – Konsul Jenderal RI Kuching R Sigit Witjaksono mendapatkan informasi tentang penemuan seorang laki-laki WNI berinisial GF berusia 40 tahun yang berasal dari Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang meninggal di ladang sawit pribadi di kawasan Sepupok, Batu Niah, Miri, Sarawak, Malaysia.

Informasi tersebut diketahui dari Ibu Pejabat Polis Daerah (IPD) Miri (setingkat Polres), pada Rabu (31/7/2024).

Polisi Malaysia menginformasikan WNI tersebut diduga merupakan korban pembunuhan.

BACA JUGA: Lomba 17 Agustusan untuk Anak, Bikin Heboh Sekampung, Seru dan Menghibur!

Konsul Jenderal RI Kuching R Sigit Witjaksono mengatakan kepolisian di Malaysia masih melakukan penyidikan lebih lanjut untuk mencari tersangka pelaku penembakan Warga Negara Indonesia (WNI) di Miri, Sarawak, Malaysia.

Menurut Konjen Sigit tempat kejadian perkara (TKP) berupa hutan belantara sehingga menjadi kendala dalam pelaksanaan penyelidikan oleh polisi setempat.

Meskipun begitu, Sigit mengatakan Konsulat Republik Indonesia (KJRI) Kuching akan terus berkoordinasi dengan kepolisian setempat terkait penyelidikan kasus tersebut serta berharap tersangka bisa ditemukan untuk diadili serta dijatuhi hukuman sesuai hukum yang berlaku di Malaysia.

BACA JUGA: 5 Contoh Latar Belakang Proposal OSIS 17 Agustus di Sekolah Terbaru 2024, Cek di Sini!

Berdasarkan pemeriksaan forensik di Rumah Sakit Miri yang melakukan autopsi terhadap jenazah korban, penyebab kematian adalah akibat tembakan di bagian dada.

Untuk menindaklanjuti informasi mengenai kematian WNI tersebut, pada Senin (5/8), KJRI Kuching telah melakukan pertemuan dengan Ketua Polis Daerah Miri, ACP Alexson Naga Anak Chabu, di kantor IPD Miri.

Hasil dari pertemuan tersebut diinformasikan bahwa peristiwa penembakan terjadi pada Senin (29/7/2024), sekitar pukul 08.00 waktu setempat atau pukul 07.00 WIB.

BACA JUGA: 6 Hari Tak Pulang, Vina Gadis Cantik Asal Subang Diduga Hilang Dibawa Pria Tak Dikenal ke Bandung

Pada saat terjadi penembakan tidak ada saksi mata yang melihat, namun ada 4 orang saksi yang juga merupakan WNI bekerja di ladang yang sama dengan korban mendengar suara ledakan.

Saat saksi mencari sumber suara tersebut, mereka melihat korban sudah terbaring dengan luka di sekujur tubuh namun masih bernyawa.

Tinggalkan Balasan