JABARESKPRES – Bakal Calon Bupati Kabupaten Bogor Ade ruhandi atau dikenal dengan Jaro Ade sepertinya harus melakukan lobi-lobi politik agar mendapatkan restu dari DPP Partai Golkar dan memperoleh surat tugas.
Hal ini terungkap ketika Bakal Calon Bupati Bogor yang diusung oleh Partai Gerindra Rudy Susmanto menyambangi kantor DPD Partai Golkar untuk melakukan silahturahmi dan komunikasi politik jelang Pilkada tahun ini.
Kedatangan Rudy disambut hangat oleh jajaran pengurus DPD Partai Golkar Kabupaten Bogor. Namun Jaro Ade tidak nampak pada pertemuan itu.
Rudy Susmanto mengatakan, saat ini suhu politik di Kabupaten Bogor masih dinamis dan mencair. Komunikasi pilitik antar parta masih terjalin lancar.
‘’Jadi ini tidak menutup kemungkinan Partai Golkar bisa berkerja sama,’’ ujar Rudy kepada wartawan belum lama ini.
Disinggung mengenai keputusan Partai Golkar yang sudah mengusung Ade Jaro yang merupakan kader internal Golkar, Rudy mengaku sangat menghormati keputusan itu.
Meski begitu, Rudy mengungkapkan, penusungan Ade Jaro hanya sebatas rekomendasi partai dan belum menjadi keputusan dari DPP. Terlebih Partai Gerindra dan Golkar berada dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).
“Jadi kalau dianalogikan sebuah pernikahan calon pasangan suami atau istri harus mendapat restu dari orang tua, orang tuanya siapa? Tentu DPP partai kita masing-masing,’’ tuturnya.
Untuk itu, sesuai dengan tujuan KIM, Rudy mengingkan agar Partai Golkar bersama Gerindra untuk bersama-sama membangun memajukan Kabupaten Bogor.
Sejauh ini, bakal calon dari Golkar Jaro Ade masih merupakan lawan politik dalam menjelang Pilkada. Namun kontestasi politik bisa saja berubah karena masih dinamis.
Keberadaan KIM di tingkat pusat masih memiliki satu tujuan sama. Menjelang Pilkada ini KIM mengingikan, Koalisi yang terjalin akan d iteruskan pada Pilkada nanti.
‘’Jadi peluang untuk koalisi dengan Partai Golkar sangat besar sekali dan keputusannya ada pada DPP masing-masing,’’ kata dia.
Sementara itu, Ketua DPD Golkar Kabupaten Bogor Wawan Haikal Kurdi mengatakan, partainya tetap akan patuh dan tunduk kepada keputusan DPP yang dikomandoi oleh Ketua Umum Airlangga Hartarto.