JABAR EKSPRES – Para siswa dan siswi sekolah menengah atas di Kota Cimahi menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti sosialisasi ‘KPU Goes to School’.
Sosialisasi ini memberikan pemahaman penting tentang proses pemilihan kepada pemilih pemula menjelang Pilkada Cimahi 2024 yang akan digelar pada 27 November mendatang.
Salah satunya Arindi Dwi Rahmayani, siswa kelas 12 SMAN 3 Cimahi. Ia mengatakan, adanya sosialisasi ini sangat berguna bagi generasi muda, termasuk dirinya.
“Antusias para siswa mengikuti sosialisasi KPU Goes to School sangat bermanfaat bagi generasi muda, termasuk saya. Acara ini memberikan wawasan mengenai cara pencoblosan dan informasi penting terkait Pilkada Serentak yang akan dilaksanakan pada 27 November mendatang,” ujar Arindi pada awak media, Senin (6/8).
Sebagai pemilih muda yang pernah mengikuti pemilihan presiden sebelumnya, Arindi merasa program ini sangat membantu dalam memahami proses pemilu.
BACA JUGA: 7 Ide Konten Agustusan Seru Untuk Upload di Sosial Media, Agar FYP dan Tambah Banyak Follower
Perempuan berusia 17 tahun itu pun berharap informasi yang diperoleh dapat disebarkan kepada siswa lainnya, mengingat pentingnya pendidikan politik yang telah mereka terima melalui pemilihan OSIS di sekolah.
“Politik sangat penting, dan pelajaran tentang politik telah kami terima melalui pemilihan OSIS di sekolah,” jelasnya.
Di tempat berbeda, Irfan Fadilah, siswa kelas 12 SMAN 1 Cimahi, menilai sosialisasi KPU ini sangat edukatif, terutama bagi pemilih pemula.
“Menurut saya, kegiatan sosialisasi KPU ini sangat edukatif, terutama bagi kami para pemilih pemula,” ujar Irfan.
Ia menekankan pentingnya panduan yang diberikan, terutama bagi siswa yang sudah memiliki KTP dan akan memberikan suara pada Pilkada Cimahi.
BACA JUGA: Jadi Laga Pembuka Liga 1 Musim 2024/2025, Persib Siap Jalankan Seluruh Regulasi
“Jadi kami tidak asal-asalan dan serius dalam memilih, karena apa yang kami pilih akan menentukan Cimahi kedepannya,” jelasnya.
Sementara itu, Guru Pendidikan Pancasila SMAN 1 Cimahi, Farida Hadiyani, menyebutkan sekolahnya sudah menerapkan kurikulum merdeka yang mencakup proyek penguatan pelajar Pancasila (P5).
“Itu ada proyek demokrasi, salah satunya adalah bagaimana mereka melakukan pemilihan, mulai dari prosesnya tetapi dalam ruang lingkup di sekolah,” ujarnya.