“Dengan open kitchen, para customer bisa melihat secara langsung cara penyajian dan cara pembuatan bakso jando yang kami sajikan. Insya Allah non MSG,” ujar dia.
Hendriq mengatakan, Bakso Djando Guntursari merupakan usaha yang dikelola oleh anggota keluarga lain, Maria Ulfah Fathimah dan Asep Wahyu Shofiyudin.
Turut hadir dalam acara grand opening Bakso Djando Guntursari pada Jum’at (2/8) yakni, Dr. Hj. Attalia Praratya Kamil, S.IP., M.I.KOM., (Ibu Cinta – istri Dr. (H.C.) H. Mochamad Ridwan Kamil, S.T., M.U.D. /Kang Emil).
Hadir juga dalam acara, Ustadz Deden Hardiansyah yang memberikan tausiyah di hadapan 100 undangan penting yang merupakan para pimpinan organisasi dan kepala dinas di Jawa Barat serta awak media yang memenuhi arena acara.
Beberapa tamu undangan lain yang hadir antara lain, Dine Mutiara Aziz S.Sos, M.Si, MMKes (CEO Rumah Sakit AMC Bandung) yang juga istri dari H. Sahrul Gunawan. SE., M. Ag, Nila Matya Dwi Rihandjani, ChFC, CFP, RFP (Regional CEO VI Jawa 1 Bank Mandiri), Mutiara Intan Sari (pengurus Kadin Jabar), Irma Riyanti (Oke Oce), Rina Mayasari (APSAI kota Bandung) serta sejumlah tamu lainnya.
Acara dimeriahkan dengan pagelaran tarian jaipongan serta gunting pita bersama sebagai tanda outlet resmi dibuka.
Attalia Praratya yang hadir turut mencicipi Bakso Djando Guntursari mengatakan, bakso adalah makanan favoritnya bersama teman-temannya.
“Apalagi toppingnya juga banyak, kita bisa menyesuaikan dengan selera kita termasuk juga non MSG itu penting sekali agar kita bisa menjaga kesehatan,” kata dia.
Dirinya turut mengapresiasi pembukaan gerai Bakso Djando Guntursari ini. Menurutnya, kedai bakso ini dapat membuka lapangan pekerjaan di Kota Bandung selain menambah variasi pilihan kuliner.
“Dengan tempat yang strategis, saya kira tempat ini mudah diakses semua orang. Yang terpenting juga adalah tempat ini bisa memberikan lapangan pekerjaan. Karena sebuah tempat yang berkah, bisa memberikan kehidupan yang baik bagi yang lain dan membuka lapang pekerjaan yang baru,” tutur Attalia.