Misteri Tulisan di Dinding Rumah yang Diduga jadi Pesan Terakhir Elia dan Iguh

JABARESKPRES – Kasus ditemukannya dua jenazah yang sudah jadi kerangka di Komplek Perumahan Tanimulya Kabupaten Bandung Barat tengah menjadi perbincangan hangat warganet. Tulisan di dinding rumah yang diduga pesan terakhir Elia dan Iguh mengungkapkan kekecewaan yang mendalam.

Banyak dari warganet penasaran dengan penyebab kematian dari kedua Jenazah yang diketahui merupakan ibu dan anak itu.

Saat ini pihak kepolisian Polres Cimahi masih melakukan uji forensik. Hasilnya diketahui bahwa dua jenazah yang sudah jadi kerangka itu berjenis kelamin Pria dan Wanita.

BACA JUGA: Dua Kerangka Manusia yang Ditemukan di Komplek Perumahan Tanimulya Masih Misterius!

Kedua jenazah itu diketahui bernama bernama Elia Imanuel Putra dan istrinya Iguh Indah Hayati yang diduga merupakan istri dan anak dari Mudjiyo.

Salah satu yang menarik dari penemuan jenazah yang sudah jadi kerangka itu, didapatkan coretan tulisan tangan diding tembok kamar dengan menggunakan spidol hitam.

Tulisan tangan tersebut berisikan curahan hati yang memiliki pesan kekecewaan terhadap prilaku seseorang.

Polres Cimahi tengah mendalami tulisan pesan terakhir yang ditemukan di dinding kamar itu. Bahkan, untuk memastikan kedua kerangka tersebut memiliki hubungan ibu dan anak, Polres Cimahi melakukan tes DNA dan uji Toksikologi.

BACA JUGA: Hasil Forensik Mengungkap Misteri Dua Jenazah yang Sudah jadi Kerangka di Komplek Tanimulya Bandung Barat

Uji Toksikologi ini dilakukan untuk mengetahui apakah didalam jenajah tersebut ditemukan racun dalam tubuh.

Meski begitu, warganet saat ini menyoroti adanya curhatan tulisan diding tembok rumah itu.

Elia yang diduga merupakan anak dari Mudjiyo seperti mencurahkan kekecewaannya kepada sang Ayah yang sudah meninggalkan ibunya untuk menikah lagi.

Pesan-pesan yang tertulis di dinding rumah mereka menggambarkan cerita mengenai kesulitan hidup yang dialami oleh Iguh dan Elia.

Salah satu pesan yang ditemukan yang diduga ditulis Iguh Indah mengungkapkan mengenai keinginannya agar rumah yang ditinggalkan diwakafkan menjadi masjid.

‘’Aku minta rumah ini diwakafkan untuk mesjid Tanimulya. Kalau tidak menyerahkan untuk didirikan mesjid di tempat ini, berarti sudah menjadi penjahat karena merebut hak saya dan warga Tanimulya. Untuk warga RT 10. Pak RT tolong tagih rumah ini dan harus jadi mesjid atas kematian saya,’’ tulis pesan itu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan