JABAR EKSPRES – Dalam beberapa waktu terakhir, perbincangan mengenai investasi berbasis robot trading kembali mencuri perhatian. Salah satu yang saat ini sedang ramai dibicarakan adalah Star Artificial Intelligence (SAI), atau lebih dikenal dengan sebutan SAI. Meskipun banyak yang tertarik, penting untuk menyelidiki lebih jauh tentang keabsahan dan risiko yang terkait.
SAI adalah sebuah platform robot trading yang mengklaim menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk menghasilkan keuntungan. Didirikan pada Agustus 2020 di Amerika Serikat, SAI saat ini telah merambah ke berbagai wilayah, termasuk Indonesia. Mereka menggunakan teknologi canggih seperti GPS dan kamera dalam sistemnya. Namun, promosi yang dilakukan sering kali terkesan berlebihan dan tidak memberikan informasi yang jelas tentang cara kerja atau dasar dari sistem mereka.
Baca juga : Apakah Aplikasi TXR Trading Benar-Benar Menguntungkan atau Justru Penipuan?
Dalam video sebelumnya, pembahasan mengenai berbagai modus investasi robot trading mengungkapkan bahwa metode ini bukanlah hal baru. Beberapa komentar dari pengguna menyebutkan pengalaman mereka yang positif, seperti menghasilkan hingga 5 juta rupiah dalam waktu singkat. Namun, perlu diingat bahwa klaim semacam ini harus dipertimbangkan dengan hati-hati.
Beberapa komentar juga mengungkapkan skeptisisme terhadap SAI. Ada yang menyatakan bahwa meskipun SAI mungkin tampak membayar, tidak ada jaminan bahwa sistem ini tidak terlibat dalam praktik penipuan atau skema Ponzi. Penting untuk berhati-hati terutama jika seseorang mempromosikan investasi ini dengan janji keuntungan yang tidak realistis.
SAI menggunakan berbagai metode promosi yang intensif. Mereka memasang poster di lokasi strategis dan mengadakan acara edukasi, seperti yang terlihat di beberapa acara resmi di kota-kota seperti Probolinggo. Acara tersebut sering kali melibatkan pejabat dan artis sebagai narasumber. Meskipun acara ini tampak positif, penting untuk tidak terjebak dalam penampilan luar yang mengesankan.
Jika Anda seorang pejabat atau influencer yang diundang sebagai narasumber, penting untuk memeriksa latar belakang perusahaan secara mendalam sebelum terlibat. Hadir di acara yang dipromosikan oleh entitas yang mungkin terlibat dalam praktik tidak etis dapat memberikan kesan yang salah kepada masyarakat. Hal ini bisa memperburuk reputasi dan menambah keraguan terhadap keabsahan perusahaan tersebut.