JABAR ESKPRES – Di era digital ini, modus penipuan semakin beragam dan canggih. Salah satu modus yang cukup meresahkan adalah penipuan yang mengatasnamakan TAZAPAY.
Penipuan ini beroperasi dengan mengirimkan hadiah yang seolah-olah berasal dari e-commerce ternama. Berikut ini adalah detail modus operandi yang perlu Anda waspadai.
Penipuan ini dimulai dengan pengiriman hadiah yang diklaim berasal dari e-commerce. Anda mungkin menerima pesan atau notifikasi yang menyatakan bahwa Anda telah memenangkan hadiah.
Pada tahap awal, Anda diminta untuk menerima hadiah tersebut tanpa biaya apapun. Memang benar, hadiah awal ini diberikan secara gratis.
Setelah menerima hadiah, Anda akan dihubungi kembali oleh pihak penipu yang meminta Anda untuk memberikan ulasan tentang barang yang telah diterima.
Baca juga : Aplikasi XFA AI Saat Ini Mulai Tak Bisa WD, Apakah Masih Aman?
Hingga titik ini, semuanya terlihat sah dan tidak ada yang mencurigakan. Namun, penipuan sebenarnya baru dimulai ketika Anda diajak untuk bermain secara gratis dalam suatu kegiatan yang mereka sediakan.
Penipu menawarkan Anda untuk bermain secara gratis dengan janji akan dibayar. Memang benar, jika Anda mengikuti permainan gratis ini, Anda bisa mendapatkan imbalan berupa uang yang jumlahnya bisa mencapai puluhan hingga ratusan ribu rupiah. Namun, penipuan yang sebenarnya terjadi saat Anda diminta untuk melakukan top up atau mengeluarkan uang untuk terus bermain.
Anda akan dimasukkan ke dalam sebuah grup WhatsApp yang mayoritas anggotanya adalah komplotan penipu. Mereka berusaha membuat seolah-olah grup tersebut penuh dengan orang-orang yang telah sukses dan mendapatkan banyak keuntungan. Jika Anda ragu atau berhenti mengikuti instruksi, Anda akan diancam dengan berbagai intimidasi, seperti didenda jutaan rupiah, dipidana, atau dibawa ke pengadilan.
Penting untuk diingat bahwa semua ancaman tersebut adalah palsu. Penipu tidak akan pernah benar-benar menindaklanjuti ancaman mereka. Ancaman tersebut hanya bertujuan untuk menakut-nakuti Anda agar terus mengikuti instruksi mereka dan mengeluarkan lebih banyak uang.
Sindikat penipuan ini biasanya beroperasi dari luar negeri, seringkali melibatkan pekerja migran asal Indonesia di negara lain di Asia. Oleh karena itu, mereka tidak akan pernah datang ke rumah Anda atau melakukan tindakan fisik apa pun.