TAUJIH: Highly Urgent Dakwah Content For Now, Pelajaran Penting Dari Ahlul Ghozzah Untuk Ummat Islam Se-Dunia

Begitu halnya dengan Kaum Yahudi yang tinggal di Madinah kala itu berikut segelintir kaum lain yang baru masuk Islam setelah perang Badar.

Dan memang begitulah seharusnya orang-orang beriman atau Mu’min yaitu harus bersaudara, sesuai dengan firman Alloh SWT,

إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا۟ بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

” Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Alloh, supaya kamu mendapat rahmat.”
( Q.S. Al Hujuroot : 10 )

Innamal Mu’minuuna ikhwatun, dengan ujung kalimat yaitu Ta Marbuthoh atau Ta yang berbentuk seperti cincin yang tidak terputus, artinya seharusnya persaudaraan sesama Mu’min tidak terputus seperti halnya cincin yang tidak memiliki celah sambungan tetapi melingkar sempurna.

Lalu bagaimana caranya agar Ukhuwwah Islaamiyyah itu terwujud demi terjalinnya persatuan dan kesatuan ummat…???

Caranya adalah kedepankan UKHUWWAH ketika berhadapan atau memperlakukan sesama Mu’min yaitu Utamakan KHUluqul Kaarimah atau akhlaq-akhlaq yang mulia Walaupun terdapat perbedaan-perbedaan dan saling menjaga marWAH atau kehormatan bukan sebaliknya.

3. JIHAD

Jihad merupakan kata serapan dari bahasa Arab, memiliki arti “mengerahkan segenap potensi diri untuk melakukan sesuatu”.

Kata ini dengan berbagai derivasinya, disebut sebanyak 41 kali dalam Al Quran yang semuanya berkonotasi peperangan.

Tidak hanya mengenai “peperangan”, istilah jihad juga diperkenalkan Rosuululloh Muhammad SAW sebagai sebuah upaya pengendalian diri dari hawa nafsu.

Al Quran dan hadits lebih sering menyebut peperangan dengan Al-Qitaal, al Harb, al Ma’rakah, dan al-Sariyah.

Dalam Al-Quran dan Hadits banyak terdapat keterangan tentang keutamaan berjihad, etika berjihad, tujuan dan strategi berjihad.

Ayat-ayat tersebut secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu:

– Ayat-ayat yang mengandung perintah hanya memerangi pihak yang menyerang umat Islam saja. Misalnya Q.S. Al Baqoroh ayat 190, 191, dan 194, juga QS An Nahl ayat 126.

– Ayat-ayat yang mengandung perintah memerangi mereka yang tidak beriman ketika mereka ingkar janji ataupun zholim. Misalnya Q.S. At Taubah ayat 12, 14, 29, dan 73, Q.S. Annisaa ayat 75, 76, dan 84, Q.S. Al Anfaal ayat 39, dan Al Maaidah ayat 54.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan