إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
” Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.”
( Q.S. Al Faatihah : 5 )
Pengertian tauhid merupakan bagian penting dari seluruh akidah Islam sehingga memahaminya lebih dalam akan membuat umat muslim menjadi lebih dekat pada Tuhannya.
Dalam konteks untuk persatuan dan kesatuan ummat Islam, Tauhid harus lahir dari ruh Tauhid yaitu kalimat,
لآ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ
Yang salah satu penerapannya didalam kehidupan, kalimat ini adalah TAUHID yaitu Tujuan Awal, selama dan akhir yang paling Utama dalam HIDup yaitu Alloh SWT.
Artinya TAUHID adalah tekad untuk Tetapkan selalu Alloh SWT yang paling Utama didalam HIDup yang akan menjadi penyebab akan selalu mentaati Alloh SWT dalam setiap saat waktu yang Alloh berikan didalam hidup.
Jika ini yang menjadi tekad setiap diri yang mengaku Mu’min, baik perseorangan maupun kumpulan mulai dari lingkup paling kecil didalam masyarakat, hingga yang paling luas di seluruh dunia.
Segala perbedaan yang ada, yang selama ini menjadi dalih tidak mau menjalin persatuan dan kesatuan, bahkan saling berselisih hingga bermusuhan pasti akan hilang dan persatuan ummat akan terwujud karena Alloh SWT yang menjadi satu-satunya tujuan dalam hidup.
2. UKHUWWAH Islaamiyyah
Ukhuwwah Islaamiyyah atau al-ukhuwwah al-Islaamiyyah secara harfiah sebenarnya bermakna sebagai persaudaraan yang berasaskan nilai-nilai Islam.
Dimana kata “ukhuwwah” yang berasal dari kata “akhun” yang bermakna “saudara” menempati posisi mausuf atau “yang disifati” sedangkan “Islaamiyyah” sebagaimana diketahui berasal dari kata “Islam” dengan penambahan “iyah” sebagai kata sifat yang mensifati kata “ukhuwah”.
Sehingga kata ukhuwwah Islamiyah bukanlah sebatas persaudaraan sesama umat Islam, melainkan semangat solidaritas dan bersaudara dengan siapapun berasaskan nilai-nilai Islam.
Sedangkan “persaudaraan sesama muslim” dalam bahasa Arab adalah “al-ukhuwwah baina al-muslimiin”, begitu halnya “persaudaraan umat Islam” lebih tepat sebagai “ukhuwwatu al-muslimiin” atau “ukhuwwah al-ummah al-Islaamiyah”.
Sehingga salah satu hal yang dilakukan oleh Rosuululloh Muhammad SAW ketika tiba di Yatsrib atau Madinah adalah mempersaudarakan (ikho’) internal umat Islam antara Muhajirin (mereka yang hijrah dari Makkah) dengan Anshor (kaum penolong Muhajirin sebagai penduduk asli Madinah).