TBC di Jabar Masih Tinggi, Begini Upaya Kemenkes Turunkan Kasus

Tak hanya itu, dengan banyaknya kasus yang ditemukan ini juga, Vini menuturkan pihaknya akan lebih leluasa dalam melakukan pengobatan tehadap penderita TBC. Sebab kata dia, dalam melakukan pengobatan, masyarkat atau penderita sering mengaggap bahwa dirinya tidak terjangkit TBC.

“Yang mempersulit itu ketika ada stigma, dimana ketika orang itu ditemukan sebagai kasus, lalu disuruh berobat, itu biasanya gak mau karena sering mengaku bahwa dirinya tidak TBC. Apalagi pada anak TBC itu tidak ada demam, kelenjar getah bening, penurunan berat badan, sehingga banyak orang tua yang menanggap anaknya ini tidak TBC,” ungkapnya.

“Jadi untuk pencegahan TBC ini yang paling sulitnya adalah mengobati ketika masyarkat tidak mau minum obat TBC atau yang kedua putus obat, nah ini yang paling bahaya karena bisa menyebabkan TBC MDR,” pungkasnya.

 

(San).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan