JABAR EKSPRES, BANDUNG – Penyakit Tuberkulosis atau TBC di Provinsi Jawa Barat (Jabar) saat ini masih menjadi perhatian khusus pemerintah. Meski tidak dijelaskan secara rinci, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut, Provinsi Jabar menjadi wilayah paling tinggi soal penyebaran TBC di Indonesia.
“Daerah yang paling tinggi TBC nya itu hampir semua di pulau Jawa karena populasinya paling tinggi. Jadi sesuai populasi, dan Jawa Barat otomatis paling tinggi karena populasinya juga paling banyak,” ujarnya di Gedung Sate Bandung, Jum’at (2/8).
Untuk menangani kasus ini, Budi mengaku bahwa Kementrian Kesehatan (Kemenkes) telah menyiapkan berbagai langkah. Yang terbaru, ia mengatakan pihaknya akan menyebarkan alat pelacak atau mobile X-ray ke beberapa daerah yang kasus TBC nya dinilai masih tinggi.
“Jawa Barat pasti paling banyak, ada lima (mobile X-ray). Sementara masing-masing provinsi minimal harus punya dua, tapi kita sebar dulu atau prioritaskan ke provinsi-provinsi yang memang tinggi kasusnya,” imbuhnya.
Sementara itu, berdasarkan data yang didapat,untuk kasus TBC di Jabar hingga triwulan ke-2 atau dari Januari-Juni 2024 kemarin, tercatat ada sekitar 103.485 kasus. Bahkan berdasarkan data yang diberikan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, untuk kasus tertinggi terjadi di Kabupaten Bogor dengan total sekitar 13.198 kasus.
Meski begitu, dengan banyaknya kasus ini, kepala Dinkes Jabar Vini Adiani Dewi mengaku hal ini merupakan sesuatu yang baik untuk dilakukan pencegahan.
“Jadi TBC ini semakin banyak ditemukan semakin bagus karena artinya kita bisa memutuskan rantai penularan. Jadi target kami sebanyak-banyaknya mencari pasien TBC. Makanya kenapa sekarang dilakukan skrining karena kalau dulu itu kami menunggu pasien datang, tapi kalau sekarang tidak, dalam situasi apapun kami akan lakukan skrining baik itu lewat portabel ataupun ketika ada yang batuk walaupun tidak mengeluh sakit ke arah TBC kami pasti skrining lewat pemeriksaan dahak ataupun dokter,” ucapnya di lokasi yang sama.
BACA JUGA:Datang ke India untuk Belajar Yoga, Wanita Asal AS Berakhir Diikat di Tengah Hutan Selama 40 Hari