JABAR EKSPRES – Harapan para bakal calon bupati (Bacabup) Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang sebelumnya ikut penjaringan di sejumlah partai politik sepertinya pupus di tengah jalan.
Sinyal itu muncul seusai tiga partai politik di Bandung Barat secara resmi mendeklrasikan calon Bupati yang langsung ditunjuk oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai.
Seperti halnya, staf khusus Sufmi Dasco yakni, Tb Ardi Januar resmi dideklarasikan sebagai Calon Bupati Bandung Barat oleh partai berlambang kepala burung garuda di Sekretariat DPC Gerindra KBB, di Padalarang, Selasa (30/7/2024) kemarin.
Lalu Partai Amanat Nasional (PAN) yang resmi menunjuk Ritchie Ismail atau Jeje Govinda yang juga merupakan adik ipar Sultan Andara yakni Raffi Ahmad maju di Pilkada Bandung Barat.
Selanjutnya, DPP Partai Demokrat pun mendapuk selebritis tanah air Gilang Dirga pada kontestasi Pilkada Bandung Barat yang berpasangan dengan Bacalon Bupati KBB dari PKS yakni Didik Agus.
Sebelum nama-nama tersebut muncul, ketiga parpol itu sebelumnya lebih dulu membuka penjaringan bakal calon bupati Bandung Barat, sedikitnya terdapat sejumlah nama yang mengharapkan mengantongi rekomendasi dari partai tersebut. Sebut saja, H. Gunawan, Ernawan Natasaputra, Gagan, Yayat T Soemitra, Aas Mohamad Asor, Dansah Widansah, Hassanudin.
Nama-nama tersebut terdiri dari tokoh masyarakat, mantan birokrasi, kepala desa, hingga ASN aktif.
Deklarasi ini tentunya mematahkan harapan para calon ataupun kader yang mengikuti penjaringan. Alih-alih berpihak pada putra asli daerah atau pun kader, lagi-lagi Dewan Pimpinan Cabang (DPC) partai bermanuver dengan alasan intruksi pusat.
Menanggapi hal ini, Pengamat Politik dan Pemerintahan Universitas Jenderal Achmad Yani, Arlan Siddha menyebut, meski rekomendasi diputuskan oleh DPP. Namun hal itu berdampak pada para calon yang ikut penjaringan dari awal oleh partai politik itu sendiri, jika diibaratkan kamuflase belaka.
“Calon kemudian diputuskan oleh DPP sebenarnya ini sudah lama terjadi, tentunya pusat yang punya kuasa. Namun secara pengamatan saya ini sangat disayangkan, disini seharusnya ada peran anak partai di tingkat daerah, mereka memiliki kader yang memiliki pemahaman wilayah di daerah tersebut,” kata Arlan Siddha saat dihubungi, Rabu (31/7/2024).