JABAR EKSPRES – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengklaim kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayahnya mengalami penurunan drastis.
Berdasarkan data dari Dinkes Kabupaten Bandung Barat, sepanjang Januari hingga Juli 2024 tercatat DBD di KBB mencapai 2731 kasus. Dari jumlah tersebut 15 orang di antaranya meninggal dunia.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes KBB, Nurul Rasyihan menerangkan, dari 2731 kasus DBD itu, di bulan Januari 501 kasus, Februari 529 kasus, Maret 502 kasus, April 479 kasus, Mei 406 kasus, Juni 307 kasus dan pada Juli kasus DBD sebanyak 7 kasus.
“Dari data tersebut, tiga kecamatan menjadi wilayah dengan kasus DBD tertinggi di Kabupaten Bandung Barat yakni Cililin 441, Lembang 439, dan Cipongkor 192,” katanya saat dikonfirmasi, Rabu (31/7/2024).
Ia menilai, penurunan kasus ini juga tidak terlepas dari program yang digulirkan pemerintah dan kesadaran masyarakat.
“Alhamdulillah untuk saat ini kasus DBD terus mengalami penurunan jika dibandingkan di awal tahun 2024 hingga April 2024,” katanya.
BACA JUGA: Main di Serial “Induk Gajah 2”, Marshanda Ungkap Perbedaan Dirinya dengan Peran yang di Dalaminya
Menurutnya, salah satu penyebab penyebaran kasus demam berdarah di Kabupaten Bandung Barat cukup tinggi karena faktor cuaca yang masih tak menentu.
“Kesadaran memberantas sarang nyamuk dengan melakukan 3 M Plus, yaitu menguras, menutup, dan mengubur yang masih kurang dari masyarakat, padahal edukasi dan sosialisasi massif dilakukan,” katanya.
Nurul mengimbau, agar masyarakat senantiasa menerapkan 3 M Plus dengan maksimal. Dengan begitu, penyebaran DBD di Kabupaten Bandung Barat bisa ditekan secara maksimal.
BACA JUGA: Aldila Sutjiadi Berhasil Amankan Tempat di Perempat Final Ganda Putri Mubadala Citi DC
“Kita terus lakukan edukasi dan sosialisasi secara masif oleh seluruh Puskesmas yang ada di Kabupaten Bandung Barat dan untuk pelaksanaan fogging sudah dilakukan sebanyak 36 kali dari APBD,” tandasnya. (Wit)