JABAR EKSPRES – Hiruk pikuk pertarungan politik jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bandung Barat (KBB) kian memanas. Wajah-wajah baru, petahana, hingga dari kalangan artis pun mulai bermunculan.
Menariknya yang menjadi sorotan masyarakat adalah maraknya artis yang mencalonkan sebagai bakal calon bupati Bandung Barat. Sebut saja, Gilang Dirga, Jeje Richie Ismail, Gitalis Dwi Natarina, dan Hengky Kurniawan.
Masyarakat Bandung Barat menilai pesta demokrasi di pilkada saat ini sepertinya akan menghadirkan ornamen yang kian gemerlap dengan hijrahnya para artis ke dunia politik. Tak menutup kemungkinan, sejumlah artis lain pun bisa saja menyusul dan merambah kontestasi menuju jabatan kepala daerah mengingat terbukanya ruang ini bagi mereka.
“Jujur saya enggak masalah, tetapi apa mereka bisa membangun, mengerti, dan memahami tata kelola pemerintahan saat terpilih nanti,” ujar Indah Muslimah (28), warga Desa Cimareme, Kecamatan Padalarang, Senin (29/7/2024).
Menurutnya, artis mencalonkan diri sebagai kepala daerah hal wajar, namun harus diiringi dengan proses yang sungguh-sungguh. Seperti halnya, memiliki track record yang memumpuni.
BACA JUGA: Sinopsis Film The Fast and the Furious: Tokyo Drift Tayang di Bioskop Trans TV
Begitu pun sebaliknya, jika para publik figur ikut bursa pencalonan kepala daerah hanya sekedar berbekal nama dan popularitas tanpa paham tata kelola pemerintahan, maka tentu mereka hanya dijadikan sebagai mesin-mesin pendulang suara saja.
“Saya hanya tau Hengky Kurniawan, beliau pernah menjabat sebagai wakil dan kepala daerah di KBB. Sementara untuk artis lain belum tau gimana,” tandasnya.
Penolakan artis sebelumnya pernah digaungkan oleh Forum Masyarakat Bandung Barat (FMBB). Mereka secara terang-terangan menolak publik figur menjadi kepala daerah di wilayahnya.
Sedikitnya terdapat lima poin yang disepakati oleh FMBB, serta para tokoh masyarakat. Salah satunya, mendukung putra daerah, memahami dan menyadari tujuan pemekaran, serta dipandang mampu untuk memimpin Kabupaten Bandung Barat dan menyelesaikan berbagai permasalahan kompleks di daerah tersebut.
“Kita menolak keras (calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat) pendatang dari luar, termasuk artis. Untuk Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat harus putra daerah atau pituin Bandung Barat,” ujar Megahari Pujiharto, salah seorang tokoh FMBB beberapa waktu lalu.