JABAR EKSPRES – Mantan Wali Kota Bogor Periode 2014 – 2024 Bima Arya mengkritisi sistem pendidikan yang terjadi saat ini, khususnya di wilayah Jawa Barat.
Hal ini Bima sampaikan usai berdiskusi dengan para mahasiswa UPI khusunya yang fokus di bidang pendidikan di Amphiteather UPI, Kota Bandung, Senin (29/7).
“Tadi diskusi hangat sekali dengan teman-teman UPI yang fokus di bidang pendidikan, yang mengkritisi pendidikan di Jawa Barat,” ucapnya kepada wartawan.
Berdasarkan data yang dimilikinya, Bima Arya menyebut saat ini sistem pendidikan khususnya dalam infrastruktur di Jawa barat dinilai belum cukup memadai.
Meskipun tidak disebutkan secara rinci, menurut orang yang kini mencalonkan diri sebagai calon Gubernur Jawa Barat 2024 tersebut, kini ada 128 kecamatan di Jabar yang belum memilki SMA maupun SMK.
“Nah dengan adanya ini, bagaimana mungkin zonasi bisa jalan, PPDB bisa lancar ketika infrastruktur sekolahnya tidak merata, dan tadi juga banyak yang menceritakan pengalaman buruk dengan zonasi. Dan saya setuju zonasi ini dihentikan saja dulu sampai kemudian kita siap secara infrastruktur dan juga tenaga pengajarnya,” ungkapnya.
Bima Arya mengungkapkan sistem pendidikan khusunya SMK di Jawa barat belum ada yang berdampak siginifikan kepada prospek ekonomi daerah ke depan.
Dia meminta agar sistem yang selama berjalan dapat segera dievaluasi dan dibuat aturan atau kebijakan baru.
“Seperti sistem ini harus didevaluasi, infrastruktur pendidikan ditambah, dan beasiswa juga harus lebih banyak lagi. Kalau enggak nanti akan susah, kuliah semakin mahal, biaya enggak merata. Dan nanti malah yang bisa kuliah atau sekolah hanya di kota-kota besar saja. Jadi saya rasa APBD Provinsi dan 27 Kabupaten/Kota ini bisa dialokasikan untuk hal tersebut,” pungkasnya. (San).