JABAR EKSPRES – Aplikasi penghasil uang Grapix AI terancam akan dipolisikan oleh Indonet lantaran menyebarkan informasi palsu dan berita HOAX.
Informasi palsu tersebut dinilai Indonet telah merusak reputasi Indonet dan bisa menyesatkan publik.
Aplikasi Grapix Ai pada 23 Juli 2024 lalu mengunggah video dilaman Youtube dan websitenya, bahwa telah melakukan penandatanganan sebuah Nota Kesepemahaman (MoU) atau Perjanjian Kerja Sama antara Grapix AI Indonesia dengan Indonet.
“GrapixAI (singapura) Holding Limited hari ini mengumumkan bahwa anak perusahaannya yang sepenuhnya dimiliki, GrapixAI (Indonesia) Limited, telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan Indonet salah satu perusahaan penyedia layanan infrastruktur digital terkemuka di Indonesia” tulis GrapixAI dalam keterangan videonya.
Baca juga : Bongkar Fakta Peluang Bisnis di Aplikasi Grapix AI Menurut Pengamatan Praktisi Bisnis GPU
Bukan hanya itu, GrapixAi juga menambahkan bahwa kerjasama tersebut akan berfokus pada penggunaan kecerdasan buatan (AI) diberbagai sektor, termasuk tambang cerds, taman industri, pertanian cerdas, perbankan cerdas, rumah cerdas, bangunan, komunitas, energi baru dan pusat komputasi kecerdasan buatan
Merasa dirugikan dengan adanya pemebritaan tersebut, pihak PT Indointernet Tbk (“Indonet”) langsung membuat klarifikasi yang diunggahnya di website resminya indonet.co.id.
“PT Indointernet Tbk (“Indonet”) telah mengetahui adanya kampanye disinformasi yang menyatakan secara keliru bahwa GrapixAI telah menjalin kemitraan dengan Indonet dan bahwa sebuah Nota Kesepemahaman (MoU) dan/atau Perjanjian Kerja Sama telah ditandatangani untuk meresmikan kemitraan ini. Informasi yang tidak benar ini telah disebarkan melalui situs web GrapixAI dan video hoaks yang diunggah ke akun YouTube GrapixAI.” Tulis keterangan resmi dari Indonet.
Baca juga : Modal AHU, NPWP dan Sertifikat dari BSE, Aplikasi Grapix Ai Makin Berani Promosi, Apakah Benar-benar Aman?
Pihak Indonet bahkan akan menempuh jalur hukum untuk mengatasi masalah tersebut.
“Indonet saat ini tengah menjajaki jalur hukum untuk mengatasi kampanye yang menyesatkan ini dan untuk melindungi integritas brand kami.” tambah Indonet.
Sayangnya, ketika Jabarekspres mencoba mencari video tersebut, ternyata pihak aplikasi GrapixAi sudah menghapusnya.
Hal ini semakin membuktikan bahwa aplikasi ini tidak aman, karena menggunakan nama besar perusahaan lain untuk kepentingannya sendiri demi mendapatkan kepercayaan dari calon anggotanya.