JABARESKPRES – Adanya rencana pemerintah pusat mengalih fungsikan terminal Cicaheum menjadi Depo Bus Rapid Transit ( BRT ) Bandung Raya mendapat sorotan dari Ketua Organda Jawa Barat Irfan Nurdin.
Menurut Irfan, kementerian perhubungan ( Kemenhub ) harus memperhatikan keberadaan angkatan umum seperti AKAP dan AKDP agar tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Irfan menilai, adanya BRT akan terjadi perubahan dalam penggunaan moda transportasi yang dilakukan masyarakat.
Akan tetapi yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana pemerintah tetap memberiakan ruang kepada moda transportasi AKP dan AKDP agar bisa bersaing.
‘’Jadi yang harus dipikirkan adalah bagaimana para pengusaha bisa tetap bertahan dan mampu bersaing,’’ ujar Irfan kepada wartawan, (28/07/2024).
Rencana akan dioprasikannya BRT tentunya sudah melakukan kajian mendalam dari Kemenhub. Meski begitu, perhatian untuk moda transportasi lain juga harus diperhatikan.
Keberadaan BRT dan moda transportasi reguler yang ada di wialayah Bandung Raya harus terintegrasi agar saling menguntungkan dalam memberikan layanan.
Moda transportasi umum yang sudah ada harus tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya agar bisa mengakses terminal Cicaheum.
Irfan menilai, kebijakan pemerintah dengan mencitakan transportasi massal di wilayah Bandung Raya sudah direncanakan sejak lama.
Kebutuhan ini dirasakan sudah mendesak mengingat wilayah Bandung Raya butuh sarana transportasi yang dapat terintegrasi dari tiap wilayah.
Mobilitas masyarakat yang berada di wilayah Bandung Raya khususnya kawasan aglomerasi terkenal sangat padat.
Aktivitas masyarakat yang melakukan pergerakan lintas wilayah sangat tinggi. Sehingga berdampak kepada penggunaan kendaraan pribadi. Efeknya mengakibatkan kemacetan pada jam-jam sibuk.
Dengan begitu, keputusan pemerintah dengan merealisasikan BRT memiliki tujuan baik. Namun keberlangsungan moda transportasi yang saat ini sudah beroperasi sebelumnya harus juga diperhatikan.
‘’Jadi jangan sampai keberadaan transportasi bisa menopang dan terintegrasi dengan keberadaan BRT itu,’’ ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat (Dishub Jabar) A Koswara mengatakan, alih funsi teminal Civaheum untuk Depo BRT sudah melalui kajian Kemenhub lewat Project Management Consultant.
Keberadaan Terminal Tipe A Cicaheum merupakan kewenangan dari pusat. Terminal ini sudah disiapkan ke dalam sistem transportasi angkutan massal BRT Bandung Raya.