JABAR EKSPRES – Aplikasi penghasil uang online yang makin marak melakukan penipuan rupanya tak ada habis-habisnya. Akhir Bulan Juli ini setidaknya ada 4 aplikasi penghasil uang yang diduga terbukti melakukan penipuan.
Empat aplikasi tersebut adalah Aplikasi Pertamina, Liberty Global, AKQA dan aplikasi FGS Global.
Keempat aplikasi ini menunjukkan gejala yang berbeda dari modus penipuannya, namun ada satu kesamaan diantara keempatnya, yakni sama-sama sudah tidak bisa lagi melakukan penarikan.
Meski cara kerjanya berbeda, namun keempat aplikasi ini menjalankan market plan yang sama, yakni melakukan penggalangan dana dari masyarakat dengan dalih pekerjaan paruh waktu online.
Baca juga : Apakah Saat ini Aplikasi XFA AI Masih Aman? Banyak Member Mulai Tak Bisa WD
Anehnya, jika pekerjaan paruh waktu seharusnya digaji atau mendapatkan upah, namun di aplikasi-apliaksi ini justru disuruh membayar deposit sebagai investasi.
Dimana uang deposit ini yang nantinya menentukan besaran nominal pendapatan yang akan didapat, semaikin besar deposit yang dimasukkan, maka akan semakin besar pula pendapatan yang bisa diperoleh dalam kurun waktu tertentu.
Mekanisme inilah yang disebut sebagai investasi bodong, karena profit yang diterima tidak bisa diprediksi akan sampai kapan diberikan kepada anggotanya.
Ketika anggotanya sudah mulai menaikkan deposit investasi, aplikasi mulai tersendat dalam memberikan profit, mulai dari berbagai alasan kendala teknis dan non teknis yang membuat penarikan ditunda-tunda terus dan berujung pada SCAM.
Hal ini yang sedang terjadi pad keempat aplikasi diatas. Dan yang saat ini banyak terdampak korbannya adalah aplikasi Pertamina.
Baca juga : Heboh Ustadz Syam Promosikan Aplikasi Ponzi The Deed Plus, Ini Peringatan Roy Shakti
Karena aplikasi ini menggunakan nama besar sebuah perusahaan BUMN yang sudah sangat dikenal masyarakat sehingga mudah mendapatkan kepercayaan. Terlebih lagi, pihak Pertamina Asli tidak memberikan respon ketika namanya dicatut aplikasi investasi bodong, sehingga disangkanya aplikasi ini benar resmi dan legal sebagai anak perusahaan Pertamina.
Akibatnya banyak masyarakat yang ikut-ikutan terjun menajdi investor di aplikasi ini, sehingga diprediksi jumlah korbannya akan sangat banyak dari berbagai penjuru Indonesia.